Melihat tingginya frekuensi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat desa karanggeneng, mahasiswa KKN-T IPB mengenalkan lubang biopori sebagai upaya pengolahan sampah organik.Â
Lubang biopori dapat menjadi solusi untuk pengolahan sampah organik yang sebelumnya hanya dibakar langsung oleh masyarakat tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Pembakaran sampah secara langsung oleh masyarakat dapat menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan dan lingkungan.
Lubang biopori merupakan  lubang yang dibuat tegak lurus (vertikal) ke dalam tanah dengan diameter 10-25 cm dan kedalaman sekitar 1m. Lubang biopori menjadi solusi pengolahan sampah karena dapat digunakan sebagai tempat pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga.Â
Sosialisasi mengenai pembuatan lubang biopori dilakukan pada 21 Juli 2022 lalu. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri sekitar 24 anggota ibu ibu PKK.Â
Pada kegiatan ini mahasiswa KKN menjelaskan mengenai manfaat dan cara pembuatan lubang biopori. tidak hanya penyampaian materi, kegiatan dilakukan dengan demo pembuatan lubang biopori dan dilanjutkan dengan pendataan anggota ibu-ibu PKK yang bersedia praktik langsung di rumah masing masing.
Pembuatan lubang biopori ini dilakukan di 5 lokasi pekarangan warga, di 5 RT yang berbeda. Harapan nya solusi yang dikenalkan oleh mahasiswa KKN-T IPB Â ini dapat di teruskan ke warga lain disekitar mereka.Â
Ibu Rokimindasah, salah satu warga yang didampingi langsung oleh mahasiswa KKN-T IPB dalam pembuatan lubang biopori ini sangat antusias dalam mengikuti arahan. Beliau menyampaikan bahwa, metode ini sangat baru bagi warga karanggeneng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H