kompos didampingi oleh mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan salah satu program KKNT Inovasi Pesantren yang dilaksanakan oleh LPPM UPN Veteran Jawa Timur. Pembuatan kompos dilaksanakan dengan tujuan untuk mengelola sampah organik, salah satunya adalah daun kering. Selain itu pembuatan kompos juga untuk menjaga kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah tumbuh. Kegiatan pembuatan kompos bagi santri dan santriwati adalah untuk dapat membedakan sampah organik dan sampah anorganik. Hal ini karena sampah yang tidak dikelola secara tepat selain menimbulkan bau tidak sedap juga berpotensi menjadi sumber penyakit.
Pamekasan (10/08) Santri-santriwati MaQis Al-Hamidy 4 melakukan kegiatan mebuatDalam Pelaksanaan pembuatan kompos santri dan santriwati MaQis Al-Hamidy 4 Â sangat antusias. Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh santri dan santriwati. Pertanyaan seputar pembuatan kompos, yaitu lama proses pembusukan bahan organik oleh stater bakteri, banyak pemberian pada tanaman. konsentrasi stater bakteri "EM4" dan molase. Selain itu santi dan santriwati juga menanyakan mengenai daun apa saja yang dapat digunakan selain daun kering untuk dijadikan kompos.
Pupuk Kompos merupakan pupuk yang paling aman untuk lingkungan karena terbuat dari bahan organik dan prosesnya menggunakan mikroorganisme. Daun kering yang diubah menjadi kompos memiliki kandungan berupa antara lain nitrogen, fosfor, potasium, magnesium, dan unsur penting lainnya. Sedangkan kandungan unsur hara mikro yang ada di kompos seperti besi, sulfur, mangan, tembaga, seng, boron, dan molibdenum. Oleh karena itu dengan dilaksanakannya kegiatan pembuatan kompos oleh mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur dapat memberikan edukasi baru bagi antri dan santriwati MaQis Al-Hamidy 4 dan juga dapat menjaga lingkungan di lingkungan pondok pesantren.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H