Sebanyak 62 petani mendaftar pengambilan pupuk subsidi ini. Dilakukan dua tahap pengambilan dari total 10,4 ton dengan menggunakan truk. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang sulit sehingga truk hanya dapat mengangkut beban maksimal 6 ton.Â
Pembagian pupuk subsidi dilakukan pada Sabtu (22/07) dengan sistem nomor antrian untuk mencegah adanya penumpukan dan kerusuhan. Walaupun ada beberapa orang yang menerobos antrian namun secara keseluruhan, pembagian berlangsung lancar berkat bantuan pemuda setempat.Â
Salah satu petani yang membantu pembagian pupuk, Bapak Sarto berterima kasih karena bantuan Mahasiswa KKNT-I IPB petani dapat mengetahui dan memanfaatkan Kartu Tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah.Â
"Mbak makasih banyak sudah dibantu ya, warga di sini jadi bisa dapat pupuk dengan harga yang seharusnya" tutur Bapak Sarto.Â
Tambahan lain dari Bapak Mahudin mengatakan "Angger ora nana KKN ya wargane ora olih pupuk" yang artinya 'jika tidak ada (mahasiswa) KKN ya tidak dapat pupuk" tambah Bapak Mahudin.
Dengan adanya program bantuan pengecekan Kartu Tani dan pengambilan pupuk subsidi, warga sangat berterima kasih dan berharap agar program ini dapat berlangsung secara berkelanjutan di Desa Klesem walaupun Tim KKNT-I sudah tidak ada.Â
Pengembangan lebih lanjut, perlu adanya tim khusus Desa Klesem sebagai penanggung jawab pengambilan pupuk subsidi bersama yang diawasi langsung oleh petani.
Diharapkan pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian dapat melakukan pengawasan harga pupuk bersubsidi secara rutin untuk menghindari penjualan pupuk bersubdi di atas HET.Â
Selain itu, pemerintah dapat menyadari dan memberikan solusi yang terbaik terkait akses jalan untuk kemudahan petani Desa Klesem dalam mendapatkan pupuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H