Mohon tunggu...
KKN Undip Doro
KKN Undip Doro Mohon Tunggu... Konsultan - TIM I KKN Undip Desa Doro 2024

KKN TIM I UNDIP 2024 DESA DORO KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Implementasi Poin SDGs Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, Mahasiswi UNDIP Rancang Desain Ruang Terbuka Komunal dan Area Pedagang Kaki Lima

15 Februari 2024   17:35 Diperbarui: 16 Februari 2024   00:03 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Doro, Pekalongan (04/02/2024) – Mahasiswi Arsitektur Universitas Diponegoro, Farha Vikri Carissa yang tergabung dalam TIM I KKN Universitas Diponegoro menerapkan ilmu perkuliahan arsitektur ke dalam program perancangan desain ruang terbuka komunal dan area pedagang kaki lima di Desa Doro, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan.

Perancangan ini diinisiasi setelah dilakukan observasi di Desa Doro. Desa Doro memiliki pasar desa yang menjadi pusat perekonomian. Selain itu, Kantor Kecamatan Doro juga berada di Desa Doro. Kedua hal tersebut membuat Desa Doro sering dikunjungi masyarakat luas, terutama untuk urusan perdagangan. Masyarakat Desa Doro memanfaatkan kunjungan dari masyarakat luas dengan memperbanyak titik area pedagang kaki lima. Salah satu titik area pedagang kaki lima berada di area Koramil 15 Desa Doro. Setidaknya, terdapat lebih dari 10 pedagang kaki lima yang berjualan di area tersebut. Ironinya, banyaknya pedagang kaki lima belum diikuti dengan penataan pedagang kaki lima yang baik.

Desa Doro belum memiliki ruang terbuka komunal yang memadai. Padahal, ruang terbuka komunal merupakan fasilitas desa. Ruang ini berperan sebagai tempat berkumpul dan berinteraksi bagi masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan yang dapat menyelesaikan kedua isu tersebut.

Perancangan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan sosial dan ekonomi Desa Doro serta memberikan fasilitas yang memadai untuk interaksi sosial dan kegiatan komunal bagi penduduk desa. Perancangan ini juga bertujuan untuk menciptakan tata kawasan Desa Doro yang lebih baik.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Hasil observasi di Desa Doro menunjukkan area di sekitar koramil 15 cocok menjadi lokasi perancangan. Terdapat masalah dengan area taman pasif yang kurang bermanfaat, yang justru dimanfaatkan oleh pedagang untuk memasang baliho dan berjualan. Beberapa permasalahan lain yang ditemui meliputi pedagang kaki lima yang menggunakan garis sempadan jalan sebagai tempat berjualan, trotoar yang rusak dan terputus, bangunan yang melanggar garis sempadan bangunan, penggunaan badan jalan untuk berjualan dan parkir, ketidak-efektifan area putar kendaraan, gangguan visual akibat pemasangan baliho, dan penumpukan sampah.

Upaya-upaya penyelesaian masalah yang dapat diimplementasikan dalam perancangan desain meliputi pengembalian trotoar sebagai jalur pedestrian dengan melakukan perbaikan desainnya; penataan ulang taman agar lebih fungsional dan optimal; relokasi pedagang kaki lima yang berjualan di badan jalan ke dalam area perancangan; penyediaan lahan parkir yang memadai; serta penyediaan fasilitas sanitasi seperti tempat sampah dan fasilitas cuci tangan.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Konsep yang diterapkan dalam desain ini adalah arsitektur hijau. Sebagai ruang terbuka komunal, desain harus mampu menampung pengguna dengan jumlah optimal, namun tetap terbuka dan tidak terlalu massif. Desain juga harus memberikan ruang terbuka hijau yang cukup untuk menyerap air. Vegetasi yang sudah ada akan dipertahankan sebagai potensi dalam perancangan, sementara penambahan vegetasi juga akan dilakukan sebagai langkah penghijauan desa.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Material yang digunakan dalam perancangan ini mengoptimalkan bahan-bahan alam seperti kayu, batu, rumput, dan grass block. Grass block digunakan sebagai perkerasan tanah untuk memastikan kenyamanan bagi pengguna. Keunggulan dari material grass block adalah kemampuannya untuk menyerap air hujan sehingga dapat mengalirkan air ke dalam tanah. Meskipun direncanakan sebagai taman aktif, perancangan ini tetap menambahkan lebih banyak area rumput hijau.

Tantangan perancangan kali ini adalah lahan yang sempit, yang terbagi menjadi tiga bagian: utara, tengah, dan selatan. Untuk mengatasi masalah ambiguitas dan konflik lintasan kendaraan saat berputar arah, salah satu area putar kendaraan ditutup dan diubah menjadi area taman. Dalam perancangan ini, lahan hanya dibagi menjadi dua bagian: area pedagang kaki lima (PKL) dan ruang terbuka komunal. Ruang terbuka komunal terletak di bagian utara, sementara area PKL berada di bagian selatan. Kedua area ini dipisahkan oleh area putar kendaraan dan area pertashop.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Farha merancang modul area dagang berukuran 3x2 meter pada area pedagang kaki lima untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan yang sempit. Melalui modul tersebut, kapasitas area pedagang kaki lima dapat ditingkatkan dari 10 menjadi 12 pedagang. Kelebihan dari penataan modul ini adalah area duduk untuk pengunjung menjadi lebih luas, memungkinkan penampungan pengunjung yang lebih banyak. Area duduk tersebut dibagi menjadi dua sisi yang berdekatan dengan jalan, memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan saat makan. Terdapat dua variasi area duduk untuk pengunjung: sisi barat dilengkapi dengan kanopi truss untuk perlindungan semi outdoor, sedangkan sisi timur merupakan area duduk yang lebih terbuka dan dilindungi dengan payung outdoor. Penataan area pedagang juga memungkinkan tersedianya lahan parkir yang memastikan tidak ada lagi parkir di badan jalan.

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi

Area taman telah dirancang agar menjadi lebih atraktif dan fungsional. Pada area entrance, sebuah gapura kayu dibuat untuk menarik perhatian pengunjung. Di tengah area penerimaan, diletakkan pohon sebagai elemen sentral. Dari sana, terdapat akses ke kanan dan kiri menuju area tempat duduk. Pergola kayu dipasang di atas area tempat duduk, memberikan perlindungan tempat duduk, efek visual menarik dengan level elevasi yang lebih tinggi. Selanjutnya, akses ke area hijau disediakan melalui stepping stone.

Proses perancangan berlangsung selama lima belas hari. Perancangan akhir disampaikan kepada perangkat desa dan kepala desa dalam bentuk print out masterplan yang mencakup konsep perancangan, analisis, upaya penyelesaian masalah melalui desain, siteplan, serta visualisasi desain 3D. Penyampaian hasil perancangan dilakukan pada tanggal 5 Februari 2024 di kantor kepala desa. Perangkat desa dan kepala desa memberikan apresiasi terhadap hasil perancangan, sambil menyatakan bahwa desain ini akan menjadi acuan untuk pembangunan Desa Doro di masa depan.

Perancangan ini diharapkan dapat mewujudkan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dalam poin Kota dan Komunitas berkelanjutan. Perwujudan tersebut melalui penyediaan ruang yang lebih teratur bagi pedagang kaki lima, meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan, menciptakan peluang pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi lokal, serta menghasilkan kota yang berkelanjutan dengan efisiensi penggunaan ruang dan infrastruktur desa. Melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan bersama. Adanya fasilitas sanitasi seperti tempat sampah dan cuci tangan di area perancangan juga diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit dan menciptakan kota yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun