Mohon tunggu...
Mohamad Wildan Baskara
Mohamad Wildan Baskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University 57

Menyampaikan informasi mengenai kegiatan dan program KKNT-I IPB Desa Mayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berakhirnya Pelaksanaan Program KKNT-I IPB Desa Mayang

24 Juli 2023   14:59 Diperbarui: 24 Juli 2023   15:30 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan KKN yang dilakukan mahasiswa IPB University tepatnya di Desa Mayang, Kabupaten Subang kini telah mencapai tahap akhir. Seluruh proker yang direncanakan, telah berhasil dilaksanakan sesuai rencana dan harapan. Tiga proker terakhir yakni mitigasi kebakaran, gemar membaca dan pemanfaatan sampah organik dan non-organik telah dilaksanakan dalam dua minggu terakhir dan berhasil menarik banyak antusias warga Desa Mayang dari berbagai kalangan, mulai dari anak usia sekolah dasar hingga ibu rumah tangga.

1. Penyuluhan pengolahan sampah menjadi Ecoenzym dan Vertikultur

Permasalahan terkait sampah yang dihadapi masyarakat desa mayang masih menjadi perhatian utama para mahasiswa KKNT-I IPB. Pada Kamis, 13 Juli 2023 mahasiswa mengadakan sosialisasi penanganan sampah baik sampah organik maupun non-organik, sebagai salah satu upaya yang dilakukan guna menangani hal tersebut, dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Pengelolaan sampah organik dilakukan melalui kegiatan pembuatan eco-enzyme. 

Eco-enzyme sendiri merupakan hasil fermentasi dari limbah dapur seperti sisa sayur, buah, gula yang dicampur dengan air kemudian dibiarkan hingga 30-40 hari. Eco-enzyme nantinya menjadi cairan yang dapat digunakan sebagai cairan pembersih hingga pupuk organik.

Dok. Pribadi (Ecoenzym)
Dok. Pribadi (Ecoenzym)

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa mengajak para ibu rumah tangga dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Mahasiswa melakukan demonstrasi secara langsung pembuatan eco-enzyme dengan memanfaat sisa limbah dapur. Kegiatan ini dilakukan di GOR desa mayang dengan melibatkan ibu rumah tangga dari berbagai RT. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi singkat terkait eco-enzyme, dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan eco-enzyme dan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Pada sesi tanya jawab, audience antusias bertanya tentang  eco-enzyme seperti sampah apa yang dapat digunakan sebagai bahan eco-enzyme, hingga bagaimana penggunaan eco-enzyme itu sendiri. 

Selain melakukan demonstrasi terkait eco-enzyme, mahasiswa juga melakukan demonstrasi pemanfaatan sampah non-organik dengan menggunakan sampah botol plastik melalui vertikultur. Vertikultur sendiri merupakan sistem budidaya pertanian atau cara berkebun secara vertikal atau bertingkat dengan memanfaatkan barang bekas seperti botol sebagai media tanam. Teknik ini ditujukan untuk memanfaatkan lahan atau pekarangan sempit di sekitar rumah, dengan tujuan akhir menciptakan lingkungan yang hijau dan indah serta mampu mendukung upaya ketahanan pangan dalam skala rumahan.

Dok. Pribadi (Vertikultur)
Dok. Pribadi (Vertikultur)

Kegiatan demonstrasi vertikultur dilakukan bersamaan dengan demonstrasi eco-enzyme, yakni pada 13 Juli 2023. Kegiatan ini diawali dengan pengenalan secara singkat mengenai apa itu vertikultur dan manfaatnya, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan vertikultur yang dilakukan oleh perwakilan mahasiswa, kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. Selain demonstrasi, mahasiswa juga melakukan pembagian benih dan berbagai perlengkapan menanam lainnya seperti furadan kepada ibu rumah tangga yang telah hadir, dengan harapan ibu rumah tangga bisa langsung mempraktekkan apa yang telah didemonstrasikan mahasiswa.

Meski kegiatan ini telah mencapai target yang diharapkan, rencananya mahasiswa akan melakukan demonstrasi vertikultur kepada anak-anak usia sekolah dasar. Harapannya kegiatan ini akan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan pada anak-anak, melalui pemanfaatan sampah non-organik dan kegiatan menanam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun