Kendal, Karangsari - Pada bulan November 2022, Mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, telah melakukan pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berupa pengurusan SPPIRT dan pembuatan label kemasan.
Program ini didasarkan pada kondisi pelaku UMKM di Kelurahan Karangsari yang belum memiliki izin usaha serta kemasan yang masih sangat sederhana. Kegiatan ini diawali dengan melakukan kunjungan ke UMKM terkait yaitu Usaha Keripik Tempe Bu Mu’awanah. Kunjungan dilakukan dengan maksud untuk mengidentifikasi terkait permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha tersebut, serta menjadi tempat bagi mahasiswa KKN-T untuk belajar dan bertukar pengalaman terutama mengenai produksi keripik tempe.
Rio, Ketua Tim KKN-T Undip mengungkapkan “Pendampingan ini dilakukan pada UMKM Keripik Tempe Bu Mu’awanah yang masih mengalami kesulitan dalam penjualan produknya ke toko-toko, karena belum memiliki SPPIRT dan label kemasan” ujarnya.
“Kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi diluar pendidikan dan penelitian, kegiatan KKN-T Undip dilakukan dalam bentuk kepedulian civitas kampus kepada masyarakat khususnya UMKM mitra.” tambahnya
Usai dilakukannya kunjungan, selanjutnya tim KKN-T Undip melakukan pendampingan kepada UMKM mitra terkait penerbitan NIB dan pembuatan label kemasan.
Tim KKN-T Undip melakukan pendampingan dalam pembuatan label usaha, dimana pada kemasan sebelumnya, UMKM mitra tidak memiliki label kesaman. Label kemasan ini bermanfaat dalam pemberian informasi berupa kandungan produk dan sebagai media komunikasi dari produsen kepada konsumen. Selain itu adanya label kemasan tersebut membuat produk semakin lebih dikenal khalayak umum.
Proses yang dilakukan dalam mendapatkan SPPIRT dimulai dengan mengunjungi Dinas Kesehatan Kendal dalam mendapatkan informasi seputar pendaftaran nomor SPPIRT. Setelah mendapatkan informasi tersebut mahasiswa KKN-T bekerja sama dengan pihak usaha keripik tempe Bu Mu’awanah untuk melakukan survei dan wawancara seputar pengurusan SPPIRT.
Kunjungan Mahasiswa Ke Dinas Kesehatan
Survey dan wawancara digunakan sebagai proses pendaftaran nomor SPPIRT bagi UMKM melalui OSS (Online Single Submission). Setelah login kedalam sistem OSS banyak data dan formulir yang harus diisi dan discan salah satunya Surat Izin Keterangan Usaha oleh Kelurahan yang diminta dalam formulir.
Program terkait pengajuan SPPIRT pada UMKM Keripik Tempe Ibu Mu’awanah dan pelabelan kemasan baru yang sesuai persyaratan akhirnya mampu diselesaikan secara baik oleh Mahasiswa KKN-T Undip. Nomor SPPIRT tersebut tentunya memerlukan syarat pemenuhan komitmen yang ada dalam OSS. Sebagai salah satu cara agar nomor SPPIRT tidak dicabut , pihak UMKM harus mengikuti penyuluhan serta pelatihan terkait produksi makanan UMKM.
Pendampingan pengisian formulir SPPIRT bersama pihak UMKM keripik tempe bu Mu'awanah
Dalam mengembangkan usaha keripik tempe Bu Mu’awanah, tim KKN-T Undip melakukan penjualan dan pengenalan produk pada kegiatan Car Free Day di Stadion Kendal. Selain itu, Ibu Camat Kendal dan Bapak Lurah Karangsari datang langsung untuk melakukan survey dari kinerja mahasiswa KKN-T Undip di tempat usaha keripik tempe Bu Mu'awanah.
Kunjungan Ibu Camat Kendal, dan Bapak Lurah Karangsari Ke tempat UMKM Bu Mu'awanah
Selain SPPIRT terdapat program tambahan yang diterapkan pada UMKM bu Mu’awanah, mulai dari pembukuan keuangan dan pengelolaan keuangan, alat cuci tangan menggunakan sensor infrared, penyuluhan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pembuatan desain kursi baru dalam mewujudkan tempat kerja yang ergonomis, sosialisasi mengenai tanggap darurat kebakaran, pemberian APAR portable (Alat Pemadam Api Ringan) berupa firestop, buku panduan keripik tempe Bu Mu’awanah yang digunakan sebagai knowledge management, serta dokumentasi dalam usaha keripik tempe Bu Mu’awanah dan reklame yang diberikan sebagai souvenir perpisahan tim KKN-T Universitas Diponegoro di Kecamatan Kendal.
Diharapkan program-program yang telah diterapkan pada UMKM keripik tempe Bu Mu’awanah, terutama pada pendaftaran nomor SPPIRT dan pembuatan label kemasan baru dapat meningkatkan penjualan yang bisa membuat usaha tersebut menjadi lebih besar dan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia, khususnya bagi Desa Karangsari, Kabupaten Kendal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H