Masa pandemi covid-19 sangat meresahkan semua lapisan masyarakat khususnya para pelaku usaha. Hal tersebut juga memberikan dampak terhadap kegiatan Kuliah kerja nyata unmuh jember, sehingga mahasiswa melakukan kegiatan kkn secara mandiri dan dilakukan di daerah sesuai domisili.Â
Kelompok kkn 61 melakukan survei ke beberapa ukm untuk menentukan ukm yang cocok untuk mendukung proker kkn dengan tema pengembangan industri kreatif dan pariwisata. Salah satu ukm di desa Sukowono merupakan Ukm yang memproduksi carang mas yang menarik perhatian peserta kkn kelompok 61 unmuh jember.Â
Ukm tersebut memproduksi makanan khas tempo dulu yang sampai saat ini masih memiliki banyak peminat. Makanan tersebut memiliki ciri khas yang legit dan gurih, merupakan olahhan dari ubi jalar. Ukm 7 saudara dengan produk carang mas milik warga desa sukowono kabupaten Jember yang baru saja dijalankan mampu memiliki pelanggan tetap yang cukup banyak dengan katagori ukm yang masih terbilang sangat baru.Â
Hal tersebut sangat menarik rasa ingin tahu salah satu anggota kelompok kkn 61 unmuh jember. Setelah ditelusuri dan diamati usaha rumahan milik ibu Farida hanya melakukan promosi secara konvensional atau door to door. Tidak hanya itu, ditemukan juga fakta bahwa pengemasannya hanya menggunakan plastic segi empat dan harga jual sangat miring tidak sebanding dengan proses pembuatan yang dapat dibilang cukup menguras tenaga.Â
Setelah diadakannya observasi tersebut, Kelompok kkn 61 memutuskan untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dan menjadikannya sebagai salah satu proker yang diharapkan dapat memiliki segi manfaat yang cukup besar bagi UKM 7 saudara dengan produk carang masnya.Â
Carang mas milik ibu Farida belum memiliki ciri khas yang menjadi icon produk, kelompok kkn 61 memberikan sebuah inovasi dan trobosan terbaru dengan menambahkan varian rasa, dengan harapan dapat membantu memberikan yang dapat menarik minat konsumen yang penasaran akan carang mas dengan varian rasa terbaru.Â
Tidak puas dengan ide inovasi rasa, kelompok kkn 61 yang diketuai oleh siti kholifah fakultas ekonomi unmuh jember, juga memberikan inovasi kemasan serta pemberian label dengan harapan produk ukm carang mas memiliki nilai jual yang lebih tinggi. "Untuk mendukung ukm tersebut dalam menjangkau konsumen lebih banyak dan meluas kelompok kami juga memberikan pelatihan medsos marketing yang dapat membantu ukm tetap mengembangkan usahanya walaupun pada masa pandemi saat ini". Ujar kholifah "Medsos martketing dipilih karena pada saat ini kegiatan masyarakat tidak luput dengan media sosial". Imbuhnya
Kelompok kkn 61 juga membantu memasarkan produk carang mas melalui media sosial FB, INSTAGRAM, dan juga plat from digital lainnya. Ibu Farida sangat senang dengan adanya proker kkn tersebut dikarenakan dapat saling berbagi ilmu dengan para mahasiswa unmuh jember. "Saya sangat senang bisa bertukar ilmu, saya dapat ilmu materi dan kalian (kelompok kkn 61) bisa berlajar bisnis makanan jaman dulu". Ujar ibu Farida. " Sebenarnya bisnis tidak perlu modal besar nak, cukup kita mampu melihat peluang" Imbuh ibu Farida.Â
Kelompok kkn 61 yang terdiri dari 6 mahasiswa yaitu siti kholifah, kitria octa, dwi yuniati, nur fadilah, rif'atul hasanah dan wahyu priyo. Sangat berharap kegiatan kkn yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha agar mampu bertahan untuk terus berinovasi serta memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usaha dan mampu bertahan pada masa pandemi covid-19.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H