Mohon tunggu...
kknt desa kemetul
kknt desa kemetul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kuliah Kerja Nyata Tematik IPTEK Bagi Masyarakat Desa Kemetul

Pengabdian Desa di Desa Kemetul

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimalisir Penggunaan Pupuk Kimia untuk Keberlangsungan Kesuburan Tanah

4 Desember 2023   23:39 Diperbarui: 5 Desember 2023   02:58 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu bagian dari kurikulum perguruan tinggi. Salah satu program kerja KKN yang dapat memberikan dampak positif dalam bidang pertanian adalah pembuatan pupuk cair organik. Pupuk Cair Organik memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan pupuk kimia, seperti ramah lingkungan, meningkatkan kesuburan tanah, dan mendukung pertumbuhan tanaman.

Mahasiswa KKNT Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang mengadakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) kepada seluruh kelompok tani di Desa Kemetul, Susukan Kab. Semarang pada Sabtu (04/11/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan alam yang ada di Desa Kemetul menjadi pupuk organik untuk menambahkan nutrisi pada tanaman. Mahasiswa KKNT Teknik Kimia UNNES mengadakan dua jenis pelatihan POC, yaitu Pupuk Organik Biokomposter dan Pupuk Organik Cair Kotoran Hewan. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kualitas tanah, mendukung pertanian lokal, dan mengelola sumber daya organik secara efektif.


Pupuk Cair Biokomposter : Transformasi Sampah menjadi Kekuatan Pertanian

Pupuk Cair biokomposter adalah hasil dekomposisi bahan organik menggunakan mikroorganisme tertentu. Proses ini menghasilkan pupuk berkualitas tinggi yang kaya akan nutrisi. pupuk biokomposter adalah salah satu jenis pupuk organik yang terbuat dari bahan dasar limbah domestik. Biokomposter didesain khusus sebagai alat utama untuk mengkonversi sampah domestik rumah tangga menjadi pupuk organik cair maupun padat. Sampah domestic dalam pembuatan biokomposter biasanya dari sisa sayuran dan buah-buahan. Sampah domestik tersebut dikonversi melalui penguraian dengan bantuan jasad renik. Pupuk kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Penggunaan pupuk organik ini dapat mendukung pertanian organic.

Alat dan bahan:

1. Tong biokomposter

2. Sayuran dan buah buahan

3. Ranting dan daun kering

4. Larutan activator : air 1 liter, 1 tutup botol EM4, 5 tutup botol larutan gula

5. Sarung tangan

6. Pisau

7. Ember

Langkah-langkah pembuatan Pupuk Cair Biokomposter:

Pembuatan larutan aktivator:

1. siapkan 1 liter air ke dalam botol

2. Masukan 1 tutup botol EM4 dan 5 tutup botol larutan gula ke dalam botol yang berisi air 1 liter

3. Diamkan selama semalam

Pembuatan pupuk biokomposter:

1. Siapkan alat dan bahan

2. Potong kecil-kecil buah dan sayur lalu masukkan ke dalam ember

3. Tambahkan dedaunan kering dan larutan aktivator, lalu aduk hingga merata

4. Masukkan ranting dan dedaunan kering ke dalam tong Biokomposter

5. Masukkan buah, sayur, dan dedaunan yang sudah dicampur larutan aktivator ke dalam tong biokomposter

6. Lakukan penambahan buah dan sayur setiap hari

7. Aduk dan siram larutan aktivator seminggu sekali

8. Tutup biokomposter dan biarkan terjadi proses penguraian

Biokomposter ini dapat dimanfaatkan oleh petani di pedesaan karena proses pengolahan dan pengaplikasiannya terhadap tanaman sangat mudah. Cara mengaplikasikannya adalah dengan mencampurkan pupuk cair dari hasil biokomposter 500 ml dengan 10 liter air, setelah itu tinggal disemprotkan pada tanaman.

Pupuk Cair Kotoran Hewan : Pemanfaatan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pupuk cair dari kotoran hewan merupakan sumber nutrisi organik yang kuat. Kotoran hewan yang diolah dengan benar akan menghasilkan pupuk yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Yang kami gunakan adalah kotoran hewan sapi.

Pupuk Organik Cair (POC) dari kotoran hewan merupakan pupuk organik yang berasal dari hasil fermentasi kotoran sapi selama 2 minggu yang kemudian menjadi pupuk yang kaya akan kandungan hara berupa NPK (nitrogen Phospor Kalium).

Bahan :

1. Kotoran Hewan (5Kg)

2. EM 4 250 mL

3. Molase 250 mL

4. Air Leri (cucian beras) 5L

5. Air Biasa 7,5L

Alat :

1. Ember Cat

2. Pengaduk

3. Gelas ukur

4. Plastik penutup

5. Tali plastic

Langkah-Langkah Pembuatan Pupuk Cair Kotoran Hewan:

Cara pembuatan :

1. Masukkan Kotoran Hewan sapi dan air cucian beras ke dalam ember, lalu diaduk hingga merata

2. Masukkan EM4 dan Molase ke dalam ember sesuai takaran

3. Aduk semua bahan hingga tercampur rata, lalu tambahkan air dan aduk kembali hingga tercampur

4. Tutup ember dengan plastik dan tali plastik. Tempatkan di tempat sejuk dan hindarkan dari sinar matahari langsung

5. Aduk setiap satu hari sekali (24 jam) lalu ditutup kembali

6. Fermentasi selama 2-3 minggu hingga aroma pupuk cair sudah tidak menyengat.

Setelah selesai :

1. Saring pupuk organik cair dari kotoran padat yang tersisa (kedua jenis pupuk bisa digunakan)

2. Pupuk organik cair dapat disimpan paling lama 3 minggu tanpa terkena sinar matahari langsung

Manfaat Pupuk Cair untuk Pertanian

1. Peningkatkan Kesuburan Tanah:

Kedua jenis pupuk cair memberikan nutrisi esensial dan meningkatkan kesehatan tanah.

2. Pengurangan sampah Organik:

Proses pengomposan dan penggunaan kotoran hewan membantu mengurangi limbah organik

3. Pertanian Berkelanjutan:

Penggunaan pupuk organik mendukung pertanian Berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Program kerja pembuatan pupuk cair biokomposter dan pupuk cair kotoran hewan memberikan peluang untuk menggabungkan manfaat ekologis dan pertanian. Dengan mengoptimalkan sumber daya organik program kerjaa ini tidak hanya meningkatkan kualitas tanah tetapi juga memberdayakan Masyarakat untuk berpartisipasi dalam keberlanjutan pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun