Mohon tunggu...
KKNTBondowoso
KKNTBondowoso Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Alma ata Yogyakarta

Mahasiswa semester 7 yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah kelompok yang telah mencapai tahap penting dalam perjalanan pendidikannya. Dengan semangat yang tumbuh seiring berjalannya waktu, mahasiswa ini memiliki fondasi akademik yang kuat dan pemahaman yang matang terhadap materi kuliah yang telah diterima sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Masyarakat Atasi Kekurangan Gizi Untuk Generasi Emas (GEMAS)

28 Agustus 2023   08:53 Diperbarui: 28 Agustus 2023   09:07 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan dan perkembangan anak-anak merupakan pijakan penting bagi masa depan sebuah bangsa. Sayangnya, kekurangan gizi, yang sering kali mengakibatkan stunting, masih menjadi permasalahan yang meresahkan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan lahirnya generasi emas yang sehat dan berkualitas, masyarakat bersama-sama menggagas Gerakan Masyarakat Atasi Kekurangan Gizi untuk Generasi Emas (Aksi GEMAS).

Gerakan Masyarakat Atasi Kekurangan Gizi untuk Generasi Emas (Aksi GEMAS) adalah sebuah inisiatif yang berfokus pada pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi, terutama stunting, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dari berbagai lapisan. Gerakan ini berusaha tidak hanya menangani dampak fisik, tetapi juga aspek-aspek kognitif dan sosial yang dipengaruhi oleh gizi yang tidak memadai.

Tujuan Aksi Gemas
1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Salah satu poin utama Aksi GEMAS adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Ini melibatkan kampanye edukasi yang menginformasikan tentang dampak buruk kekurangan gizi, terutama stunting, dan bagaimana cara mencegahnya.

2. Pemberian Dukungan kepada Keluarga: Aksi GEMAS memberikan dukungan kepada para orangtua dan keluarga dalam mengatasi masalah kekurangan gizi. Ini bisa berupa penyuluhan mengenai pemberian makanan bergizi, asupan nutrisi yang tepat, serta tumbuh kembang anak yang optimal.

3. Promosi Pola Makan Seimbang: Gerakan ini mendorong pola makan seimbang dan bergizi tinggi. Masyarakat diajak untuk lebih berperan aktif dalam memilih dan memasak makanan yang kaya akan protein, vitamin, mineral, dan serat.

4. Kolaborasi Lintas Sektor: Aksi GEMAS mendorong kolaborasi antara berbagai sektor, seperti pemerintah, lembaga swasta, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil. Hal ini diperlukan untuk mengintegrasikan upaya dan sumber daya dalam menangani masalah kekurangan gizi.

5. Pengembangan Kebijakan Publik: Gerakan ini turut berperan dalam mengadvokasi dan mengembangkan kebijakan publik yang mendukung pencegahan kekurangan gizi. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, upaya masyarakat dapat lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Langkah langkah aksi Gemas
Edukasi Komunitas: Mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi komunitas tentang pentingnya gizi seimbang dan dampak kekurangan gizi. Melalui pendekatan ini, informasi dapat lebih mudah disampaikan dan dipahami oleh masyarakat.

Kampanye Media Sosial: Menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan informasi mengenai pentingnya gizi yang baik dan cara mengatasi kekurangan gizi. Kampanye ini dapat mencapai berbagai kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

Pelatihan Ibu Hamil dan Pengasuh Anak: Memberikan pelatihan kepada ibu hamil dan pengasuh anak tentang pola makan yang sehat, pemberian nutrisi kepada bayi, serta perawatan dan stimulasi bagi pertumbuhan dan perkembangan optimal.

Peningkatan Akses ke Sumber Gizi: Aksi GEMAS juga berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber gizi yang baik. Ini bisa melalui program penyediaan makanan bergizi di sekolah, posyandu, atau komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun