Karawang -- Demi mewujudkan Pembukaan UUD Dasar alinea ke-4, yaitu "... mencerdaskan kehidupan bangsa ... ", maka program kerja 'Pondok Ceria' adalah jawabannya!
mahasiswa yang sedang Kuliah Kerja Nyata di Desa Tanjungsari, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang selama 35 (tiga puluh lima) hari, yang mana diselenggarakan pada tanggal 9, 11, 24 dan 25 Juli tahun 2024 di posko kami.
Salah satu program kerja tambahan dariPondok Ceria merupakan kelas tambahan yang ingin kami laksanakan bagi mereka yang putus sekolah, namun tidak menutup kemungkinan juga bagi mereka yaitu anak-anak yang sekolah di bangku Sekolah Dasar yang ingin ikut kelasnya bersama kami.
Program ini dirancang secara khusus supaya semua kalangan baik dari TK (Taman Kanak-kanak), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), hingga SD bisa mengikuti kelas kami. Kelas Pondok Ceria ini memang ditujukan bagi mereka yang putus sekolah, akan tetapi yang mengikuti kelas kami sangat banyak sekali dan ini membuat kami senang karena antusias dari para pelajar di Pondok Ceria bukan hanya berasal dari mereka yang putus sekolah namun juga berasal dari mereka yang sedang mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar. Â
Program ini mendapat apresiasi dari Dosen Pendamping Lapangan kami yaitu Bapak Fadhlan Nur Hakiem S.IP., M.Si., Â dan juga dari Kepala Desa kami yaitu Bapak Junaedi. Kami berharap program ini bisa berdampak positif bagi anak-anak di Desa Tanjungsari.
Metode pembelajaran yang kami gunakan adalah metode Drill, yaitu suatu kegiatan dimana melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen (Fahrurrozi dkk, 2022; Hidayati, 2020).
Selanjutnya, yang menjadi pendidik adalah dari kami para mahasiswa yang berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Adapun mekanisme pembelajarannya adalah sebagai berikut:
- Kelas pertama, kami memberikan materi pembelajaran Bahasa Inggris tentang Alphabetical, yang dimulai dari huruf A hingga huruf Z, Greetings seperti Good Morning, Good Afternoon, Good Evening hingga Good Night, dan Self-introduction, seperti "Hello, my name is Aufa, and you?"
- Kelas kedua, kami melakukan kegiatan 'Mewarnai' yang bertujuan untuk meningkatkan daya kreativitas mereka dalam berimajinasi dengan gambar dan warna yang telah tersedia.
- Kelas ketiga, kami memberikan materi pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar, Satuan Waktu, Pembagian, Perkalian, Pertambahan hingga Pengurangan serta memberikan pemahaman skala prioritas dalam berhitung.
- Kelas keempat, kami memberikan materi pembelajaran Juz Amma atau Juz 30, yaitu membaca secara bersama demi meningkatkan kebersamaan.
Kami berharap program tambahan ini dapat memberikan hal yang positif bagi mereka yang putus sekolah agar bisa melanjutkan hidup yang jauh lebih berarti dan memberikan pengalaman yang seru kepada mereka.
Referensi:
Fahrurrozi, F., Sari, Y., & Shalma, S. (2022). Studi Literatur: Implementasi Metode Drill sebagai Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 4331--4340. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i3.2800.
Hidayati, N. A. (2020). Penerapan Metode Mind Map Berbasis Drill untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Mahasiswa di Prodi PBSI IKIP PGRI Bojonegoro. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(2), 462 468. https://doi.org/10.31949/educatio.v6i2.578.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H