Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif Desa Tamansari
KKN Kolaboratif Desa Tamansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kami adalah sekolompok Mahasiswa KKN Kolaboratif dari 8 kampus. Kami sedang mengupayakan pencegahan stunting melalui penerapan pola hidup bersih dan sehat pada anak usia dini.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Stunting Bukan Takdir! KKN Kolaboratif Kelompok 31 Ajak Masyarakat Cegah Stunting

19 Agustus 2024   10:07 Diperbarui: 19 Agustus 2024   10:12 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Divisi Publikasi Dokumentasi

Wuluhan, Stunting merupakan sebuah keadaan yang dialami oleh bayi ketika tubuhnya tidak mendapatkan gizi yang seharusnya sesuai untuk umurnya. Umumnya, stunting ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah atau lebih pendek dari standar usianya. Kondisi stunting disebabkan oleh kurangnya gizi kronis dari seorang Ibu saat mengandung bayinya, stunting ini bisa terjadi saat bayi masih berada di kandungan Ibu hingga usia lima tahun.

Dilansir dari website Diskominfo Jember, per bulan Juni 2024 Kabupaten Jember sudah mengalami penurunan angka stunting sebanyak 5,7 persen. Namun meski sudah mengalami penurunan, kasus stunting masih menjadi fokus utama pemerintah Jember sebab ini berhubungan dengan masa depan bangsa yang ada di tangan generasi emas negara Indonesia.

Mendukung upaya pemerintah turunkan angka stunting, KKN Kolaboratif kelompok 31 Desa Tamansari selenggarakan penyuluhan pencegahan stunting pada Jum'at (16/08/2024). Sosialisasi ini merupakan sosialisasi ketiga yang diselenggarakan setelah menjamah tingkat usia dini dan remaja. Pada sosialisasi ini, sasaran yang dilibatkan adalah Ibu-Ibu PKK, kader posyandu, Ibu dengan bayi stunting, dan masyarakat umum.

Bertujuan mengedukasi Ibu dan calon Ibu tentang peran keluarga terhadap pencegahan stunting, sosialisasi ini mengusung tema "Stunting Bukan Takdir! Bersama keluarga mari cegah stunting menuju generasi maju." Selain berisi pemaparan materi mengenai stunting dan cara pencegahannya, sosialisasi ini mempraktekkan cara membuat nugget dari daun kelor sebagai makanan tambahan pendamping asi untuk bayi.

Rizqy Putra Anugrahvianto, ketua pelaksana penyuluhan pencegahan stunting menyampaikan bahwasannya penyuluhan ini bersifat sustainable dan menyimpan harapan akan bermanfaat untuk khalayak umum "Saya berharap dengan adanya sosialisasi ini akan bermanfaat untuk masyarakat dari berbagai lapisan, sosialisasi ini diadakan sebab masyarakat berhak mendapatkan informasi penting mengenai stunting ini sejak dini untuk melakukan pencegahan, dan bisa berpikir lebih maju serta modern pada zaman era teknologi 5.0 ini," tuturnya dalam sambutan yang disampaikannya.

Selama sosialisasi berlangsung, masyarakat cukup antusias terhadap materi yang diberikan oleh pemateri. Tebukti dari terlontarnya beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan, jawaban yang diberikan oleh pemateri juga cukup membuat penanya tersenyum puas. Kegiatan ini terbagi menjadi 4 sesi yakni, pembukaan, penyampaian materi, tanya jawab, dan praktek masak.

Praktek masak ini diisi oleh pemateri yang berbeda namun masih internal anggota KKN, mempraktikkan cara memasak nugget berbahan daun kelor yang diikuti oleh beberapa salah satu anggota PKK dan anggota Kader Posyandu. Setelah praktek masak selesai, audience diberikan masing-masing 1 buah bungkus nugget untuk dimakan dan dibawa pulang, hal ini memberikan kesenangan tersendiri kepada audience atau masyarakat, dan memberikan kesan sukses terhadap acara ini.

"Cukup seru, banyak pelajaran yang saya dapat dari sosialisasi ini, salah satunya adalah cara membuat nugget dari daun kelor," ucap salah satu masyarakat yang ikut serta dalam sosialisasi ini. "Jadi tidak hanya belajar tentang cara memasak nugget saja, tapi penyuluhan stunting ini memiiki manfaat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya keterlibatan masyarakat terhadap pencegahan stunting." Tutupnya.

Umam, salah satu panitia pelaksana sosialisasi ini menyampaikan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa kendala yang sempat menghambat berjalannya acara. Namun dibalik semua hambatan yang ada, ia mengatakan bahwa panitia dan masyarakat yang hadir memiliki kerja sama yang baik sehingga acara berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh panitia.

Sumber: Divisi Publikasi Dokumentasi
Sumber: Divisi Publikasi Dokumentasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun