Mohon tunggu...
KKN TALANG 1
KKN TALANG 1 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisnis Ternak Ayam dengan Omzet Menjanjikan di Desa Talang-Sendang

22 Februari 2023   12:28 Diperbarui: 22 Februari 2023   12:32 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TALANG, SENDANG - Dalam membangun sebuah bisnis diperlukan usaha, kemauan, dan ketlatenan . Membangun bisnis tak ubahnya seperti membangun istana pasir, bisa berdiri kokoh namun hanya tinggal menunggu pasang dan surut ombak di laut.

Hal ini dialami oleh Bu Evi, beliau yang merupakan pendatang di desa Talang -- Sendang, mampu mewujudkan bisnis menjanjikan, yang membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di desa Talang.

Bisnis yang ditekuni Bu Evi sejak tahun 2010 ini adalah bisnis ternak ayam potong, tidak seperti ternak ayam kebanyakan, beliau lebih mengutamakan budidaya atau peternakan, dibandingkan jagal ayam yang umum ada di Kabupaten Tulungagung itu sendiri.

Namun Bu Evi tidak berternak ayam secara mandiri, beliau berkerja sama dengan mitra. Dalam kurun waktu 10 tahun lebih, beliau telah bekerja sama dengan banyak mitra, mitra itu sendiri memiliki andil dalam pemberiaan anakan ayam, obat-obatan untuk ayam, dan juga pakan ayam, Bu Evi sendiri hanya menyediakan karyawan dan juga kandang yang mumpuni untuk hasil panen ayam yang maksimal, kemudian diserahkan oleh mitra yang sedang bekerja sama dengan Bu Evi.
Dalam kurun waktu 6 bulan atau satu kali panen, kandang yang Bu Evi sediakan mampu menampung 12.000 ekor ayam, pada awal merintis usaha ini kandang Bu Evi hanya mampu menampung 4000 ekor ayam.

Begitu pesatnya perkembangan usaha ternak ayam dengan sistem mitra yang Bu Evi geluti ini, pesatnya perkembangan ini juga dibarengi dengan kandang berteknologi mumpuni, karena setiap usia ayam di tempatkan di kandang yang berbeda.


Untuk ayam siap panen di tempatkan pada kandang ayam panggung, sedangkan ayam yang masih berusia sekita beberapa minggu ditempat pada kandang ayam dengan sistem close house.

Kandang ayam close house ini  berjumlah 5 lajur, di dalam kandang terdapat blower, yang diarahkan ke lubang angin,agar bau kotoran ayam tidak tercium hingga warga sekitar,  serta lampu putih untuk menjaga suhu kandang,  lampu dan blower ini menyala 24 jam. Untuk alas kandang, terdapat sekam padi, untuk membuat nyaman ayam di dalam kandang, sekam diganti setiap selesai panen, limbah sekam dapat di manfaatkan sebagai pupuk tanaman, dll.

Selain kandang dengan sistem close house, Bu Evi juga memiliki kandang ayam dengan sistem open house, namun tidak berada di desa Talang.
Saat diwawancarai oleh kami Mahasiswa KKN UIN SATU kelompok Talang 1, mengenai kendala berbisnis ternak ayam ini, beliau mengaku terdapat kendala yaitu kurangnya SDM yang mampu untuk mengembangkan bisnisnya secara maksimal, karena perhari selalu terdapat ayam yang mati, dari 12.000 ayam yang dipelihara, kurang lebih terdapat 300 ayam yang mati dalam sekali panen, setiap hari selalu terdapat ayam yang mati, namun bagi Bu Evi hal tersebut bukanlah masalah besar, karena ada kendala lain yang lebih besar, yaitu Listrik yang sering mati. Listrik yang mati dapat mengganggu produksi ayam, karena apabila listrik mati kandang harus sering diperhatikan, dan harus tambah biaya untuk menyalakan genset, yang akan menambah biaya produksi.

Untuk omzet sekali panen beliau mengaku memperoleh 48 juta dalam sekali panen, namun ini masih pedapatan kotor belum potongan dari mitra itu sendiri. Bu Evi sendiri mengakui bahwa bisnis mitra ternak ayam ini tidak mengalami banyak penurunan karena permintaan pasar akan ayam konsumsi sangat tinggi, sehingga bisnis ini sangat menjanjikan. Namun perlu di ingat bahwa semua dibarengi dengan inovasi dan teknologi yang mumpuni, tertarik untuk mencoba?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun