Mohon tunggu...
KKNT TabunganenKecil
KKNT TabunganenKecil Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswa

Kami adalah Mahasiswa KKN-T Universitas Muhammdiyah Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Permata Bunda di Desa Tabunganen Kecil

2 September 2022   10:38 Diperbarui: 4 September 2022   13:54 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barito Kuala 2022 -- Kebanyakan orang masih belum mengetahui tentang penyakit stunting dan bahaya dari penyakit tersebut. Padahal kasus stunting yang terjadi di negara kita terbilang cukup tinggi, yaitu jumlah kasus stunting di Indonesia mencapai 24,4% yang berarti satu dari empat anak di Indonesia menderita stunting (SSGI, 2021). Stunting merupakan ancaman besar bagi kualitas penduduk Indonesia dan ancaman bagi daya saing negara. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kebutuhan gizi yang tidak mencukupi dalam waktu lama, sehingga menyebabkan terjadinya penghambatan dalam pertumbuhan anak.

Dalam rangka menurunkan angka stunting yang terjadi di Kabupaten Barito Kuala, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala membuat Program Permata Bunda. Permata Bunda adalah singkatan dari Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil dan Balita. Peluncuran kegiatan permata bunda ini sejalan dengan target nasional penurunan stunting hingga 14% pada tahun 2024, sedangkan sekarang tingkat stunting Barito Kuala masih berada di angka 14,62%. 

Permata Bunda memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan balita, sehingga dapat mencegah dan menurunkan kasus stunting di Kabupaten Barito Kuala. Sasaran khusus program ini adalah pemberian makanan tambahan kepada balita yang mengalami gizi kurang maupun buruk, ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi, dan ibu hamil dan balita yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Kegiatan Permata Bunda di desa tabunganen kecil dilaksanakan di rumah salah satu kader posyandu dan  kegiatannya berlangsung selama 90 Hari penuh. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari pada pukul 12.00 WITA hingga 14.00 WITA. Kader posyandu yang sedang bertanggung jawab atas kegiatan permata bunda akan memasak dan menyiapkan makanan untuk dikonsumsi ibu hamil dan balita selama 90 hari tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta yang terdiri atas 6 orang ibu hamil dan 10 orang balita.

Kelompok 1 pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin ikut berpartisipasi dalam kegiatan program permata bunda yang dilaksanakan di Desa Tabunganen Kecil sebanyak 2 kali di 2 hari berturut-turut yaitu pada tanggal 22 dan 23 agustus 2022, kegiatan yang dilakukan adalah ikut membantu dalam memasak dan menyiapkan makanan-makanan bergizi seimbang yang akan diberikan kepada ibu hamil dan balita yang mengikuti kegiatan permata bunda tersebut . Di kegiatan ini ibu hamil dan balita diberikan makanan siang yang bergizi seimbang yang berguna memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, sehingga dapat mecegah terjadinya stunting pada balita serta pencegahan stunting sejak kandungan pada ibu hamil. 

Selain membantu menyiapkan makanan, kelompok 1 pengadian masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin juga melakukan program edukasi yang penting bagi ibu hamil yaitu edukasi tentang tanaman kelakai yang bermaanfat untuk meningkatkan zat besi bagi ibu hamil dan edukasi tentang makanan-makanan bergizi yang baik untuk ibu hamil. (22/08/22-23/08/22)

Gambar 1. Penyiapan Makanan Bergizi untuk Dikonsumsi oleh Ibu Hamil dan Balita saat Kegiatan Permata Bunda (Dokpri)
Gambar 1. Penyiapan Makanan Bergizi untuk Dikonsumsi oleh Ibu Hamil dan Balita saat Kegiatan Permata Bunda (Dokpri)

Proses penyiapan dan memasak makanan-makanan bergizi untuk dikonsumsi di kegiatan permata bunda disiapkan oleh salah satu kader posyandu di Desa Tabunganen Kecil. Tempat pelaksanaan kegiatan permata bunda kali ini berada di wilayah RT.05. Proses persiapan dan memasak untuk kegiatan ini dimulai dari jam 10 WITA hingga jam 12.00 WITA.

Gambar 2. Makanan dan Minuman Bergizi bagi Ibu Hamil dan Balita saat Kegiatan Permata Bunda (Dokpri)
Gambar 2. Makanan dan Minuman Bergizi bagi Ibu Hamil dan Balita saat Kegiatan Permata Bunda (Dokpri)

Makanan-makanan yang disediakan di kegiatan permata bunda, bukan makanan siap saji tetapi makanan yang dimasak langsung dari bahan-bahan lokal yang kaya akan protein untuk lauk pauknya, seperti ikan, ayam, maupun daging serta ada makanan yang karbohidrat berupa nasi. Sayur dan buah yang kaya akan vitamin dan zat bergizi. Minuman yang disediakan juga bergizi yaitu berupa susu khusus bagi ibu hamil dan balita.

Gambar 3. Kegiatan Ibu Hamil dan Balita Mengonsumsi Makanan Bergizi saat Kegiatan Permata Bunda (Dokpri)
Gambar 3. Kegiatan Ibu Hamil dan Balita Mengonsumsi Makanan Bergizi saat Kegiatan Permata Bunda (Dokpri)

Setelah makanan-makanan sudah disiapkan dan disediakan, Ibu -- Ibu hamil dan para balita mulai berdatangan dan mengonsumsi makanan yang telah disediakan. Peserta kegiatan permata ditunggu kehadirannya hingga jam 14.00 WITA untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut. Semua peserta yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias dan merasa terbantu adanya program kegiatan permata bunda ini, karena makan siang para peserta sudah terjamin gizinya.

Hasil pemantauan kami masih ada peserta yang tidak bisa berhadir, karena peserta tersebut sedang bekerja atau memanen sebab saat ini sedang musim panen padi. Ada juga peserta baik yang ibu hamil maupun balita yang tidak habis dalam mengonsumsi makanannya, tetapi sisa makanannya bisa dibungkus untuk dibawa pulang. Untuk pemantauan kami pada makanannya yaitu nasi yang disediakan pada kegiatan permata bunda agak kurang lunak dan ada jenis olahan sayur yang masih belum cocok untuk dikonsumsi balita.

Diharapkan program permata bunda selalu berjalan dengan lancar serta selalu lakukan monitoring dan evaluasi agar kegiatan permata bunda bisa lebih baik lagi ke depannya. Sehingga terciptanya generasi di masa depan yang bebas stunting melalui program kegiatan permata bunda ini.

Referensi :

Kemenkes. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota tahun 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun