Mohon tunggu...
KKN 140 Tanggul Angin
KKN 140 Tanggul Angin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akun KKN 140 Universitas Jember di Desa Tanggul Angin, Kecamatan Tegal Ampel, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN 140 Universitas Jember Siapkan Program Magenta, Gandeng Peternak Maggot untuk Sosialisasi di Desa Tanggulangin

12 Agustus 2024   10:07 Diperbarui: 24 Agustus 2024   01:23 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(08/08/2024) Dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 140 Universitas Jember tengah giat mempersiapkan pelaksanaan program utama mereka yang bertajuk MAGENTA (Maggot untuk Peternakan dan Pertanian). 

Program ini dijadwalkan akan disosialisasikan kepada masyarakat Desa Tanggulangin, Kecamatan Tegal Ampel, Bondowoso, pada Senin, 12 Agustus 2024 mendatang. Dengan mengedepankan solusi ramah lingkungan, program MAGENTA diharapkan mampu menjadi terobosan dalam pengelolaan limbah organik, sekaligus mendukung sektor peternakan dan pertanian di desa tersebut.

Praktek Langsung Budidaya Maggot
Praktek Langsung Budidaya Maggot
Dalam rangka mempersiapkan program tersebut, mahasiswa KKN 140 melakukan kunjungan langsung ke salah satu peternak maggot berpengalaman, Dr. Rasmono. Kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai budidaya maggot yang benar. Dr. Rasmono, yang telah lama memanfaatkan maggot sebagai bahan dasar pelet ikan, menyambut baik inisiatif ini dan berbagi pengalaman serta pengetahuan mengenai berbagai aspek penting dalam pengelolaan maggot. Mahasiswa KKN 140 memperoleh penjelasan rinci mengenai hal-hal krusial seperti tingkat kelembapan yang ideal untuk pertumbuhan maggot, jenis makanan yang sesuai untuk mempercepat pertumbuhan, serta pentingnya menjaga kebersihan kandang untuk menghindari kontaminasi dan menjaga kualitas maggot.

Langkah-langkah tersebut dianggap vital dalam menjamin kesuksesan program MAGENTA, mengingat keberhasilan budidaya maggot sangat bergantung pada pemahaman yang mendalam terkait ekosistem dan manajemen peternakan yang tepat. Dr. Rasmono menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pengelolaan maggot, di mana semua aspek, mulai dari pemilihan bahan pakan hingga pengelolaan limbah hasil produksi, harus diperhatikan dengan cermat untuk menghasilkan maggot yang berkualitas.

Diskusi dengan Bapak Herman terkait Sosialisasi
Diskusi dengan Bapak Herman terkait Sosialisasi
Selain untuk mendapatkan pengetahuan teknis, kunjungan ini juga bertujuan untuk menjalin kerja sama dengan salah satu peternak maggot yang paling aktif, Bapak Herman. Kelompok KKN 140 mengundang Bapak Herman sebagai pembicara utama dalam kegiatan sosialisasi program MAGENTA minggu depan. Pengalaman dan inovasi yang dimiliki Bapak Herman diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi para peserta sosialisasi, khususnya para peternak dan petani lokal, untuk mengembangkan potensi peternakan maggot di Desa Tanggulangin. Dengan demikian, program ini tidak hanya sekadar mengatasi masalah limbah organik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat melalui diversifikasi sumber pendapatan.

Sosialisasi yang akan dilaksanakan pada 12 Agustus 2024 mendatang direncanakan mencakup berbagai kegiatan, termasuk pemaparan secara mendalam tentang teknik pengelolaan maggot yang efisien dan ramah lingkungan, serta manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan teknologi ini dalam sektor peternakan dan pertanian. Selain itu, akan diadakan sesi diskusi interaktif yang memungkinkan peserta untuk bertanya langsung kepada para ahli dan praktisi, sehingga mereka dapat memperoleh wawasan yang komprehensif tentang cara mengimplementasikan budidaya maggot di lingkungan mereka sendiri.

Pengolahan Maggot menjadi Pelet Ikan
Pengolahan Maggot menjadi Pelet Ikan
Kelompok KKN 140 Universitas Jember optimis bahwa dengan persiapan yang matang dan dukungan dari para ahli seperti Dr. Rasmono dan Bapak Herman, program MAGENTA dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi Desa Tanggulangin. Keberhasilan program ini diharapkan tidak hanya dilihat dari segi pengurangan limbah organik, tetapi juga dari peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengembangan usaha peternakan dan pertanian yang lebih produktif dan ramah lingkungan.

Sumber:
1. Budidaya Maggot sebagai Alternatif Pakan Ikan dan Ternak Ayam di Desa Balongbendo Sidoarjo (2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun