Indonesia sendiri adalah negara yang besar dan kaya akan keberagaman flora dan faunanya. Sebagai bentuk penghargaan terhadap kekayaan alam Indonesia, seharusnya masyarakat mampu mengeksplor sekaligus menjaga kestabilan alam.Â
Dengan kondisi alam Indonesia yang istimewa ide dan inovasi UMKM yang sangat cocok yaitu sebuah produk fashion berupa batik ecoprint. Sebagai identitas batik sudah tidak asing lagi, namun banyak yang merasa jika memakai batik hanya untuk orang tua, atau sekadar kostum untuk berkondangan. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPNVJT yang melakukan pengabdian di Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya dengan melakukan pengembangan dan promosi produk Batik Ecoprint dari salah satu UMKM yang ada di Kelurahan Babatan.
Ecoprint sendiri merupakan salah satu teknik baru dalam dunia fashion yang memanfaatkan kekayaan tumbuhan sekitar. Pada dasarnya ecoprint ini adalah mencetak pola dari daun atau bunga ke kain dengan cara dipukul menggunakan palu (pounding) atau melalui pengukusan (steaming).
 Ecoprint merupakan karya kain kreatif yang tidak termasuk dalam batik. Ecoprint memiliki beberapa ciri khas antara lain, produknya sangat tergantung kelakuan bahan alam yang diterapkan dan tergantung dari bahan juga oleh desainer kain yang mengerjakan produk tersebut.Â
Oleh karena itu, ecoprint dapat dinilai sebagai karya seni yang hasilnya sangat tergantung kelakuan bahan pewarna dan pencetak dan kreativitas pembuatnya. Ecoprint merupakan salah satu produk yang mencerminkan karya yang kreatif dan berkarakter cinta lingkungan (ecofriendly). Proses produksi batik ecoprint memanfaatkan media tanaman yang melimpah di sekitar lokasi KKN. Seperti daun jati, bunga mawar, dan lain sebagainya. Tanaman tersebut digunakan untuk bahan dasar pemberian warna dan motif pada kain yang akan dibatik.
Pada program kerja ini, mahasiswa KKN Tematik UPNVJT Kelompok 8 berkesempatan membantu UMKM Eco-Style di Desa Babatan, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur. Eco-Stlye sendiri tidak hanya bergerak di bidang fashion, melainkan juga bergerag di bidang produksi minuman herbal. Namun mahasiswa KKN Tematik UPNVJT Kelompok 8 lebih berfokus ke pengembangan dan promosi produk batik Ecoprint yang diproduksi oleh Eco-Style.
Mahasiswa KKN Kelompok 8 membantu membuat akun di jejaring sosial seperti Instagram dan tiktok, serta membuat beberapa konten video reels (video pendek) untuk mempromosikan produk Eco-Style dan memperluas penjualan. Selain itu, mahasiswa dari kelompok 8 KKN Tematik UPNVJT juga melakukan sesi pemotretan produk lain yang nantinya dipromosikan melalui brand seperti shopee. Mahasiswa KKN juga membantu mengurus perijinan produk industri rumah tangga (P-IRT) dan masalah distribusi produk secara online.
Program promosi UMKM Ecostyle mahasiswa KKN di Babatan mendapat respon yang baik dari Bu Panca sebagai pemilik. Dikarenakan Beliau masih bingung dan merasa kesulitan untuk menjual produk secara online melalui aplikasi atau media sosial. Mahasiswa KKN berharap melalui program kerja ini, UMKM di Desa Babatan khususnya UMKM Eco-Style semakin dikenal masyarakat luas dan meningkatkan penjualan produk. Untuk lebih mengembangkan perekonomian masyarakat di masa pandemi saat ini. Harapannya dengan adanya inovasi pembuatan batik ecoprint ini, dapat menjadi salah satu ide usaha bagi masyarakat yang terdampak pandemi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H