Surabaya- mahasiswa KKNT- MBKM Kelompok 79 UPN "Veteran" Jawa Timur mengadakan penanaman bibit toga secara serentak. Sebelumnya teman-teman mahasiswa memikirkan kira-kira icon apa yang tepat dan yang berpotensi wisata untuk RW 5.Â
Setelah berulang-ulang melakukan wawancara dengan bapak susanto selaku ketua RW 5, ternyata dulunya RW 5 pernah mengadakan penanaman jahe merah, namun terhenti karena adanya Covid-19 yang membatasi warga untuk beraktifitas. Sehingga tanaman jahe merah yang ditanamnya sempat tidak terawat.
Dengan bekal hasil wawancara tersebut dan berhubung meredanya kasus Covid-19 di Surabaya, mahasiswa memiliki keinginan untuk menghidupkan kembali apa yang telah dihidupkan oleh RW 5 sebelumnya, bukan hanya jahe merah saja, namun berbagai macam bibit toga karena masih ada banyak sekali tanaman toga yang sangat bermanfaat bagi masyrakat RW 5 khususnya dalam bidang kesehatan.Â
Dengan adanya bermacam-macam jenis tanaman toga, maka RW 5 otomatis sangat berpotensi sekali menjadi salah satu wisata edukasi yaitu  kampung toga.
Mahasiswa menciptakan sebuah wisata kampung toga tidak sendiri, namun bekerja sama dengan kelurahan Kapasan, kecamatan Simokerto, dinas pertanian kota Surabaya, dinas lingkungan hidup kota Surabaya serta tidak lupa dengan antusias warga RW 5 untuk membangun kampung toga.
Mahasiswa dan tokoh masyarakat RW 5 berdiskusi kira-kira dengan menggunakan media tanam apa yang cocok diterapkan di RW 5.Â
Akhirnya memperoleh kesepakatan yaitu dengan menggunakan media tanam pot yang nantinya akan dibagikan ke warga untuk ditanam dirumah masing-masing dan memanfaatkan taman pekarangan yang terletak di wilayah rt 6 dan rt 7 yang nantinya akan ditanami tanaman toga serentak.
Menanam toga harus melewati beberapa tahapan, yaitu pemanfaatan media tanam untuk yang di pot dan pengolahan lahan untuk yang di taman pekarangan. Untuk yang di pot hanya memasukan tanah dan pupuk sebagai nutrisi tanaman, setelah itu sudah siap tanam untuk bibit toganya,Â
sedangkan di taman pekarangan harus melalui pengolahan lahan dengan cara mengisi tanah untuk lahan tersebut, setelah itu dicampuri pupuk kompos secara merata, lalu dicangkul dan dibuat bedengan untuk tempat penanaman bibit toga. Fungsi dari bedengan tersebut adalah untuk memudahkan pengairan pada tanaman toga, sehingga kebutuhan air untuk semua tanaman toga terpenuhi.