Ngraket - Minggu (28/01/24), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Kelompok 42 Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) mengadakan Giat Menanam Pohon. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari kelompok 42 di Desa ngraket. Dalam hal ini, kelompok 42 menggandeng para pemuda di Dukuh Karang Kepuh yang tergabung dalam Karang Taruna Bangkit Manunggal Jaya.
Acara penanaman pohon dimulai pukul 08.00 WIB. Sebelumnya, dilakukan penyerahan bibit pepaya secara simbolis dari perwakilan kelompok kepada ketua pemuda. Selain itu, juga dilakukan pembagian bibit kepada Ketua Rukun Tetangga di Dukuh Karang Kepuh. Seluruh persiapan alat dan bahan sampai penanaman dilakukan secara bergotong royong.
Adapun bibit yang ditanam berjumlah 100 bibit berjenis Pepaya California. Penanaman bibit tersebut difokuskan di region sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU). Namun, terdapat pula beberapa bibit ditanam di pekarangan yang tidak dimanfaatkan. Kemudian, bibit yang masih tersisa dibagikan kepada masyarakat yang berminat menanam.
Zamroni, salah satu anggota KKN-T Kelompok 42 mengungkapkan alasan pemilihan jenis pepaya yang ditanam. Menurutnya, penanaman serta pemasaran Pepaya California cukup mudah. "Pepaya ini mudah ditanam serta proses pertumbuhan yang relatif cepat. Dalam jangka waktu sekitar 3 bulan sudah bisa dipanen. Selain itu, pemasaran Pepaya California juga cukup mudah," ungkapnya.
Sementara itu, Aan Adi sebagai salah satu anggota Karang Taruna Bangkit Manunggal Jaya memberi tanggapan positif atas kegiatan penanaman tersebut. Ia berharap kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai gotong royong. "Semoga menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan budaya lama, gotong royong," harapnya.
Rangkaian kegiatan penanaman selesai pukul 10.30 WIB. Tidak berselang lama, hujan turun cukup deras. Tentu turunnya hujan ini memberi harapan hidup yang lebih tinggi terhadap pepaya yang baru saja ditanam. Pasalnya, bibit pepaya yang baru berpindah dari media tanamnya akan mudah layu kemudian mati apabila tidak mendapat pasokan air yang cukup.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H