Mohon tunggu...
KKNT 34UNIPMA
KKNT 34UNIPMA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang mengabdi kepada Dusun Cabe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Dini dan Keluarga Berencana di Dusun Cabe Bersama Mahasiswa KKN-T Kelompok 34 UNIPMA

16 Februari 2023   19:14 Diperbarui: 16 Februari 2023   19:21 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok 34 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas PGRI Madiun melaksanakan program kerja sosialisasi pencegahan Pernikahan Dini & Keluarga Berencana di Dusun Cabe, Desa Sugihwaras, Kec. Saradan, Kab. Madiun.

Keluarga Berencana (KB) merupakan program yang dicanangkan pemerintah yang bertujuan untuk membentuk keluarga sejahtera dengan cara mengendalikan jumlah angka kelahiran melalui beberapa upaya preventif. Hal ini dilakukan guna mencegah timbulnya ledakan penduduk di Indonesia. Target peserta dari kegiatan sosialisasi ini adalah ibu-ibu dan remaja masyarakat Dusun Cabe.

Manfaat program KB yang diwujudkan untuk menjaga kesehatan ibu dan anak serta menjaga kesehatan mental keluarga. Kesehatan keluarga terjaga karena kehadiran anak sudah direncanakan dengan matang. Manfaat lainnya adalah mencegah kehamilan yang tidak diinginkan karena sudah ada kesiapan mental dan fisik. Finansial keluarga sebelum memiliki anak juga lebih stabil dengan mengikuti program KB.
Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, ekonomi dan sosial. Situasi perekonomian orang tua yang semakin sulit,  memberi dampak turunnya kualitas dan kuantitas kepengasuhan anak. Sehingga dalam keseharianya, anak kurang mendapatkan pengawasan yang memadai. Maka hal tersebutlah yang membuat anak jadi rentan terhadap paparan hal-hal negatif, semacam pergaulan bebas, pornografi, kecanduan game dan internet. Selain faktor ekonomi dan sosial, penyebab lainnya yang dapat mendorong peningkatan pernikahan usia dini yaitu adanya celah aturan dan budaya yang memungkinkan diperbolehkannya pernikahan dini.

Harapan dari kegiatan tersebut dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi anak jika menjadi ibu. Lalu tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut untuk menekankan peningkatan angka pernikahan usia dini di Kota Semarang. Dan agar tidak menimbulakan permaslahan baru yang lebih pelik apabila tidak ada tindakan/upaya pencegahan. 

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun