Bagi orang biasa sampah plastik bekas minuman tidak begitu berarti, bahkan biasanya plastik-plastik tersebut akan dibuang begitu saja, hal ini yang membuat tumpukan sampah semakin banyak dari hari ke hari. Namun hal ini tidak menjadi hambatan bagi sebagian orang, bahkan ini bisa menjadi sebuah peluang yang besar untuk memanfaatkan kembali sampah-sampah tersebut menjadi barang yang lebih berguna.
Pada hari Sabtu 29 Oktober, kelompok bank sampah dari Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar mengadakan pelatihan dan mengundang mahasiswa KKN untuk mengelola sampah plastik, terutama sampah bekas minuman bubuk untuk dijadikan barang yang lebih berguna.Â
Narasumber dari pelatihan kali ini adalah Ibu Badi yang merupakan pemilik dari Tantissimi Craft yang berasal dari Desa Jabung Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Pada awal acara dibuka dengan berdoa bersama lalu pelatihan dimulai tersebut cara melipat sampah plastik yang sudah dicuci bersih dan kering menjadi 3 atau 4 bagian agar bisa berbentuk persegi panjang. Kemudian plastik yang sudah dibentuk menjadi persegi panjang tersebut pastikan rata dan tidak menggelembung agar bisa dianyam atau dikaitkan satu sama lain.Â
Setelah membuat kurang lebih 7 buah sampah plastik dengan bentuk persegi panjang, lalu Bu Badi memberikan arahan untuk menganyam plastik tersebut agar bisa menjadi bentuk balok yang akan dijadikan kotak pensil.Â
Di sela-sela pelatihan ini Bu Badi bercerita sedikit tentang awal mula inspirasi dari pembuatan kerajinan tangan dengan menggunakan sampah kemasan minuman.Â
Pada tahun 2011 daerah rumah beliau yaitu Desa Jabung, banyak warga disana yang mengeluh karena banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana bahkan sampah-sampah tersebut menyumbat di selokan dan tumpukan sampah tersebut menyebabkan bau yang tak sedap, sehingga mengganggu aktivitas warga setempat.
Melihat hal ini, Bu Badi yang mempunyai waktu luang yang cukup banyak dan Bu Badi ingin membantu warga sekitar mak Bu Badi pun terinspirasi untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada. Pada saat itu teman baik dari Bu Badi dengan senang hati membantu untuk mengajari Bu Badi dalam membuat kerajinan menggunakan sampah plastik.Â
Dengan ilmu tersebut, Bu Badi akhirnya berani untuk berkreasi dengan mengumpulkan sampah kemasan minuman lalu dimanfaatkan untuk membuat kotak pensil, tempat untuk menaruh pensil, tas jinjing, taplak meja dan lain-lain.Â