Mohon tunggu...
KKNT 28 Unipma
KKNT 28 Unipma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua

Mahasiswa KKN-T Universitas PGRI Madiun 2024 Kelompok 28

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN-T UNIPMA: Pengolahan Limbah Sampah Rumah Tangga Menjadi Eco Enzyme

31 Januari 2024   05:00 Diperbarui: 1 Februari 2024   23:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ponorogo, 5 Januari 2024

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Universitas PGRI Madiun Kelompok 28 melakukan sosialisasi pembuatan Eco Enzyme dari limbah rumah tangga. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2024 yang diikuti oleh sebagian warga dan ibu-ibu PKK di Dusun Nglogung, Desa Semanding. Narasumber dari sosialisasi ini yaitu Ibu Sri Wahyuningsih S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN-T Kelompok 28. Eco Enzyme merupakan hasil fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.

Eco Enzyme juga memiliki banyak manfaat diantaranya pembersih rumah tangga, insektisida, antiseptik, perawatan tubuh, pupuk, dan lain-lain. Oleh karena itu, kami memilih Eco Enzyme sebagai program yang kami selenggarakan pada Kuliah Kerja Nyata Tematik.

Eco Enzyme tidak membutuhkan biaya besar untuk alat dan bahan nya karena mudah didapatkan. Bahan Eco Enzyme yang digunakan yaitu limbah kulit buah jeruk, gula merah, dan air. Ini membuat Eco Enzyme ini sangat mudah, yaitu diawali dengan memasukkan air dan gula merah ke dalam botol berukuran 1 liter lalu diaduk hingga tercampur. Kemudian sampah kulit jeruk tersebut dimasukkan ke dalam campuran air dan gula kemudian aduk kembali. Selanjutnya tutup rapat botol tersebut dan pastikan tidak ada udara yang masuk. Masa panen Eco Enzyme yaitu 3 bulan dari hari pembuatannya setelah itu dapat digunakan.

“Sosialisasi mengenai pengolahan limbah sampah rumah tangga menjadi Eco Enzyme ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan sampah yang menumpuk, meningkatkan kesehatan serta perekonomian dan kreativitas masyarakat” ujar ibu Sri Wahyuningsih S.Si., M.Si. Program ini diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik dan masyarakat mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan ini serta dapat mengatasi permasalahan lingkungan sampah organik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun