Mohon tunggu...
KKN T18
KKN T18 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Nurul Huda

Akun media massa KKN-T 18 Universitas Nurul Huda di Gunung Batu, OKU Timur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN-T 18 Gunung Batu, Universita Nurul Huda tentang Kebudayaan yaitu songket Gunung Batu

14 Juli 2023   17:35 Diperbarui: 14 Juli 2023   17:45 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Songket khas desa Gunung Batu,OKU Timur

"Keajaiban Tenun Songket Khas Gunung Batu, OKU Timur: Warisan Budaya yang Terus Berkembang"


Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 18 di desa Gunung Batu, OKU Timur angkatan XX tahun 2023 mengadakan wawancara kepada salah satu pengrajin tenun songket yang menjadi ciri khas dari gunung batu Kamis (13/7).

OKU Timur, sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Selatan, terkenal dengan keindahan alamnya dan keragaman budayanya. Salah satu kekayaan budaya yang paling menonjol di daerah ini adalah kerajinan tenun songket khas Gunung Batu. Tenun songket ini telah menjadi warisan budaya yang tidak hanya mempesona lokal, tetapi juga menarik perhatian pengunjung dari berbagai belahan dunia.

Tenun songket khas Gunung Batu, OKU Timur, memiliki ciri khas yang membedakannya dari tenun songket di daerah lain di Indonesia. Proses pembuatan songket ini melibatkan keahlian tangan para pengrajin yang telah diwariskan secara turun-temurun. Penggunaan benang emas dan perak yang dijahit secara rumit pada kain merupakan keunikan dari tenun songket ini.
"Motif-motif yang digunakan biasanya tenun di desa Gunung Batu seperti motif bunga kembang cina, limar, cantik manis, lempur dan bidak."  Ujar ayuk Ata salah satu pengrajin tenun songket khas desa Gunung Batu.

Tenun songket khas Gunung Batu tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam. Setiap motif dan warna pada songket memiliki arti simbolis, yang sering kali mencerminkan status sosial, kepercayaan, dan kegiatan sehari-hari masyarakat setempat. Melalui tenun songket, cerita dan tradisi leluhur terus hidup dan dilestarikan.

Keberlanjutan kerajinan tenun songket khas Gunung Batu juga menjadi perhatian utama bagi masyarakat setempat. Untuk mendorong perkembangan industri ini, pemerintah daerah dan berbagai lembaga telah memberikan dukungan dan bantuan kepada para pengrajin, mulai dari pelatihan keterampilan, pemasaran produk, hingga pengembangan desain yang lebih modern namun tetap menghormati nilai tradisional.

Dampak positif dari pengembangan industri tenun songket ini juga dirasakan secara ekonomi oleh masyarakat di desa Gunung Batu, OKU Timur. Para pengrajin dapat menghasilkan pendapatan yang layak dari penjualan songket harga untuk kain songket itu sendiri berkisar mulai dari harga 1jt-1,5jt.

Kerajinan tenun songket khas Gunung Batu, OKU Timur, merupakan keajaiban budaya yang terus berkembang. Keunikan motif dan kualitas kerajinan songket ini telah menarik minat banyak orang, baik lokal maupun internasional. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat setempat, industri tenun songket menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan bagi pengrajin dan juga meningkatkan pariwisata budaya di daerah ini. Dengan demikian, tenun songket khas Gunung Batu terus menjadi warisan budaya yang bernilai dan patut dibanggakan.

Untuk informasi lebih lanjut yang ingin di ketahui lebih lanjut bisa di akses pada link youtobe berikut:


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun