Mohon tunggu...
KKNT MBKMKELOMPOK
KKNT MBKMKELOMPOK Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN-T MBKM KELOMPOK 16

KKN-T MBKM UNIVERSITAS PGRI MADIUN KELOMPOK 16 DESA GAYAM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kreativitas Anak SD melalui Pembelajaran Pembuatan Batik Ecoprint

28 Januari 2024   18:54 Diperbarui: 28 Januari 2024   19:06 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kegiatan Kelompok 16

Batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alamidari tannin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakkan pada sehelai kain. Untuk pemilihan kainnya sendiri harus berasal dari serat alami agar warna yang dihasilkan dari tannin daun mampu meresap sempurna dan tahan lama, dengan warna dan bahan warna alami akan mengurangi resiko kesehatan seperti alergi, bahkan pencemaran lingkungan dari proses pembuatan. Daun yang digunakan dapat ditemui hampir diseluruh Indonesia sebagai ciri khas flora Indonesia, seperti daun jarak, daun jati, daun kelor dan daun papaya. Produk fashion yang dapat dibuat memiliki banyak varian seperti totebag.

Dalam proses ecoprint, dikenal dua Teknik pewarnaan, yaitu Teknik iron blanket dan Teknik pounding. Dalam Teknik iron blanket, elangkah pertama yang dilakukan adalah mordanting (pembersihan kain dari kotoran). Proses mordanting ini sama saja seperti mencuci pakaian. Setelah itu siapkan pewarna daribahan alam dengan merendam dedaunan dengan cuka. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada dedaunan dengan maksimal. Lalu, setelah pewarna siap, bentangkan kain yang sudah dibersihkan dan tempelkan dedaunan yang sudah direndam dengan larutan cuka. Dalam proses pembuatan ecoprint, tidak semua jenis kain bisa dipakai. Hanya kain dengan serat alam lah yang bisa digunakan karena hal itu bertujuan untuk memudahkan penyerapan warna dari daun ke serat-serat benang. Kain yang biasa digunakan yaitu keian belacu, kain mori, kain dobby, kain paris, kain sutra, dan kain katun.

Dokumentasi Kegiatan Kelompok 16 
Dokumentasi Kegiatan Kelompok 16 

Batik ecoprint juga merupakan salah satu baik yang mudah dibuat, sehingga dari anak-anak bisa membuatnya. Dengan adanya pernyataan tersebut, kelompok 16 mengadakan kegiatan membatik ecoprint dengan menggunakan totebag sebagai media di SDN Gayam 1. Kegiatan tersebut diadakan untuk menjadikan siswa SDN Gayam 1 memiliki kreatifitas yang tinggi sehingga dapat menjadikan produk ecoprint sebagai pilihan untuk menambah trend busana di Masyarakat. Selain itu, pelatihan batik ecoprint dapat memanfaatkan poensi local berbagai daun dari tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar untukpewarnaan alami pada pembuatan batik ecoprint.

Kegiatan tersebut dimulai dari pemberian materi dari anggota kelompok 16 kemudian dilanjutkan dengan tutorial membatik ecoprint agar anak-anak lebih mudah mengerti dalam praktik pembuatannya karena yang praktik merupakan siswa kelas 1 sampai kelas 3. Setelah materi dan praktik disampaikan kepada siswa, selanjutnya siswa tersebut bisa praktik langsung dengan menggunakan alat dan bahan yang disediakan oleh mahasiswa kelompok 16. Alat dan bahan yang digunakan yaitu palu kayu, plastik, totebag, daun jarak, daun jati, daun kelor, dan daun pepaya. Setelah diberikan alat dan bahan yang sudah disediakan oleh mahasiswa, siswa bisa langsung praktik sesuai dengan bentuk daun yang diinginkan kemudian dinilai dan ditentukan juaranya.  

Dosen Pembimbing Lapangan: Apri Kartikasari, H.S, S.Pd., M.Pd 

Nama Ketua: Melas Ilhan Mujni 

Nama Penanggungjawab: Nanda Rizki Wardana 

Nama Kelompok: Kelompok 16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun