Budaya literasi merupakan kebiasaan atau kegiatan membentuk sebuah tradisi yang berkaitan dengan  kegiatan membaca dan menulis. Bidang literasi sangat penting mulai sejak dini hingga dewasa. Jaman modern saat ini yang selalu berkaitan dengan teknolgi menjadi salah satu faktor lunturnya budaya literasi. Anak-anak jauh lebih sering bermain dengan telepon genggam dibandingkan bergelut dengan buku-buku. Contoh kecilnya adalah budaya membaca yang sekarang tidak digemari bahkan dianggap suatu hal yang membosankan.
Sekolah merupakan sarana yang tepat untuk neingkatkan budaya literasi. Hal tersebut karena berkaitan dengan pembelajaran di sekolah yang berbasis literasi. Sehingga kegiatan membaca dan menulis akan lebih mudah digiatkan di sekolah. Kelompok 16 KKN-T MBKM Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) menggelar acara "Penguatan Literasi Melalui Pengenalan Sastra Anak di Sekolah Dasar" sebagai bentuk menguatkan budaya literasi sejak usia dini. Kegiatan tersebut terlaksana pada tanggal 25 Januari 2024 yang bertempat di SDN Gayam 2. Sekolah dasar tersebut sendiri merupakan sekolah dasar di Desa Gayam, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Penguatan literasi di SDN Gayam 2 ini melalui pengenalan sastra meliputi dongeng, pantun, dan cerita rakyat. Tujuannya adalah meningkatkan budaya literasi sejak sedini mungkin salah satunya yaitu di sekolah dasar. Sasarannya yakni peserta didik kelas 1 sampai kelas 6. Kegiatan penguatan literasi ini didampingi oleh dosen PGSD UNIPMA yakni Apri Kartikasari H. S., M.Pd.
Kegiatan dimulai dengan kegiatan menyimak film yang berjudul "Ayah Aku Ingin Sekolah"dan "Hanya Buku Kecil". Setelah itu mahasiswa memberikan 3 pertanyaan yang berkaitan terkait kedua film tersebut. Peserta didik yang bisa menjawab pertanyaan mengangkat tangan dan maju ke depan. Sebagai bentuk apresiasi peserta didik yang terpilih maju ke depan dan menjawab pertanyaan mendapatkan hadiah.
Kegiatan berikutnya yakni dibagi menjadi kelompok sesuai dengan kelasnya. Sehingga total ada 6 kelompok dan didampingi satu penanggung jawab. Pada kegiatan ini memanfaatkan permainan tradisional sebagai media pengenalan sastra anak. Berbagai permainan tradisional dipakai pada masing-masing kelompok. Salah satunya yaitu permainan engkling. Peserta didik diminta memainkan permainan tersebut kemudian yang kalah harus membaca puisi ataupun pantun. Setiap peserta didik membaca pantun atau puisi tersebut mahaiswa menilai sesuai dengan intrumen penilaian yang sudah disediakan.
Selain dua kegiatan tersebut, kelas rendah yang terdiri dari kelas 1, 2, dan 3 ada kegiatan menyimak dongeng yang dibacakan oleh perwakilan mahasiswa. Peserta didik tidak hanya menyimak melainkan juga mencari pesan yang terkandung dalam dongeng tersebut. Mahasiswa mendampingi menyimpulkan isi cerita dan menjelaskan apa yang dapat dipelajari dari dongeng tersebut.
Kegiatan Penguatan Literasi Melalui Pengenalan Sastra Anak di Sekolah Dasar merupakan kegiatan yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi sejak dini di sekolah dasar. Tetapi juga melestarikan permainan tradisional yang mulai jarang ditemukan di jaman sekarang. Sehingga diharapkan kegiatan ini bermanfaat untuk peserta didik SDN Gayam 2 dalam penguatan di bidang literasi dan sebagai bentuk pelestarian permainan tradisional.
Dosen Pembimbing Lapangan: Apri Kartikasari, H.S, S.Pd., M.PdÂ
Nama Ketua: Melas Ilhan MujniÂ
Nama Penanggungjawab: Linda Yusli Exsa ArdianaÂ
Nama Kelompok: Kelompok 16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H