Mohon tunggu...
Kuliah Kerja Nyata Tematik
Kuliah Kerja Nyata Tematik Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKNT Kelompok 14 Beji Pemalang - Universitas Alma Ata

Penguatan Ketahanan Pangan Masyarakat Dan Percepatan Penurunan Stunting di Kelurahan Beji Pemalang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malam Tirakatan di Kelurahan Beji Bersama Pak Lurah dan Warga Setempat dalam Menyambut 17 Agustus 1945

4 September 2024   10:15 Diperbarui: 4 September 2024   10:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malam Wungonan di Kelurahan Beji  (dokpri)

Kelurahan Beji, 16 Agustus 2024 Mahasiswa KKN-T mengikuti malam tirakatan di kelurahan yang dilaksanakan sebelum 17 Agustus. Malam tirakatan adalah tradisi yang biasa dilakukan untuk memperingati hari-hari besar keagamaan atau peristiwa penting dalam sejarah. Kali ini, acara malam tirakatan diadakan di kelurahan setempat dengan partisipasi mahasiswa, lurah, dan ibu kader sebagai wujud semangat kebersamaan dan gotong royong. Acara ini menjadi ajang yang mempererat hubungan antara berbagai elemen masyarakat serta memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa.

Para mahasiswa yang terlibat dalam malam tirakatan ini datang dari berbagai perguruan tinggi yang ada di kota tersebut. Mereka diundang oleh pihak kelurahan untuk turut serta dalam kegiatan ini sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat. Kehadiran mereka menambah suasana malam tirakatan menjadi lebih meriah dan penuh warna. Selama acara, mahasiswa turut membantu dalam persiapan dan pelaksanaan acara, seperti penataan tempat dan penyajian makanan.

Lurah sebagai pemimpin acara memberikan sambutan hangat kepada semua peserta, termasuk mahasiswa. Dalam sambutannya, lurah mengungkapkan betapa pentingnya kegiatan malam tirakatan sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga dan meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai kebersamaan. Selain itu, lurah juga mengapresiasi kehadiran mahasiswa yang turut berpartisipasi dan menyumbangkan energi positif mereka untuk acara ini.

Ibu kader, sebagai salah satu tokoh penting dalam kegiatan ini, juga berperan aktif dalam menyiapkan berbagai hidangan dan perlengkapan untuk malam tirakatan. Keberadaan ibu kader sangat penting karena mereka tidak hanya bertugas dalam menyiapkan makanan, tetapi juga dalam memfasilitasi berbagai kegiatan selama acara. Mereka bekerja sama dengan mahasiswa dan warga untuk memastikan semua berjalan lancar dan sesuai rencana.

Selama malam tirakatan, acara diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk doa bersama, pembacaan hikmah, dan pembagian nasi tumpeng sebagai simbol syukur. Mahasiswa diberikan tugas menjadi MC dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan warga, berbagi cerita, serta mendengarkan pengalaman hidup mereka. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar tentang budaya lokal tetapi juga untuk merasakan secara langsung nilai-nilai kebersamaan yang dijunjung tinggi dalam masyarakat.

Dengan berakhirnya malam tirakatan, semua peserta merasakan kepuasan dan kebanggaan atas apa yang telah dicapai. Mahasiswa, lurah, dan ibu kader pulang dengan hati yang penuh, membawa kenangan indah, dan semangat baru untuk terus berkontribusi dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Acara ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara generasi muda dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif dan mempererat hubungan antarwarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun