Di era sekarang stunting menjadi permasalahan kesehatan yang serius yang melanda warga Indonesia. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Adapun gejala gejalanya yaitu wajah tampak lebih muda dari anak seusianya, pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat, memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya, berat badan lebih ringan untuk anak seusianya. Dan penyebabnya  adalah Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil, Pola Pengasuhan yang Tidak Memadai, kurang gizi, pola asuh yang kurang memadai.
Untuk menanggulangi dan mencegah hal tersebut maka pemerintah kabupaten Barito Kuala memerintahkan kepada seluruh desa di daerah batola untuk melaksanakan program pemenuhan gizi dan nutrisi yang kerap disebut Program Permata Bunda. Program ini, katanya, bertujuan untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat bagi ibu hamil dan anak balita. Program Permata Bunda akan dilaksanakan secara berkelanjutan dalam rangka percepatan penurunan stunting sesuai dengan target nasional turun hingga 14 persen tahun 2024.
Menu seimbang ini dibuat dari bahan makanan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi dari ibu dan balita yang menjadi target dari program dengan pelaksana petugas gizi, bidan, kader posyandu, PKK desa/kelurahan dan kader PKK. Program tersebut dilaksanakan minimal 90 hari berturut-turut atau sampai dengan adanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H