Mohon tunggu...
KKNT BhagawantaKediri
KKNT BhagawantaKediri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengembangan Wisata dan Olahraga Desa Banaran

3 Juni 2022   00:50 Diperbarui: 3 Juni 2022   00:55 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   

Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau lebih akrab dikenal dengan sebutan MBKM merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Perguruan Tinggi. 

Kurikulum yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang ingin mengetahui pembelajaran diluar dari prodi mereka selama kurang lebih 2 semester. 

Kurikulum ini juga menjadi dasar dari terbentuknya program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). KKN-T diberikan kepada mahasiswa untuk pengembangan dan pemulihan daerah yang kemudian  mencari pemecahan masalah dan strategi pengembangan yang dimana itu semua dilakukan secara berkelompok.

Seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia mulai menerapkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik ini, salah satunya adalah Perguruan Negeri Tinggi di Surabaya, yaitu Universitas Negeri Surabaya. 

Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mulai melakukan pemetakan daerah yang akan menjadi daerah KKN-T untuk para mahasiswa. Salah satu daerah tersebut adalah Desa Banaran yang terletak di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Desa Banaran terdiri atas 2 dusun di desa Banaran, dusun tersebut adalah dusun Puthuk dan dusun Banaran, serta terdiri atas 13 RT dan 6 RW. Desa ini terletak di lereng pengunungan sebelah barat Gunung Arjuna, karena letak inilah yang menjadikan sebagian besar dari wilayah di desa Banaran merupakan hamparan sawah dan hutan pohon jati. 

Oleh sebab itu, sebagian besar masyarakat di desa ini bekerja sebagai petani, peternak dan pekerja lepas hutan pohon jati. Sehingga, potensi yang dimiliki oleh desa ini adalah desa dengan lahan pertanian dan desa potensi.

Menurut keterangan dari kepala desa Banaran yaitu bapak Catur Wasono, “selama masa pandemi ada wilayah yang seharusnya sudah mulai adanya pengembangan wisata”. “Namun saat ini, perangkat desa, sedang mencoba untuk memperbaiki salah satu wilayah wisata yakni Punden desa” tambahnya.

Perbaikan ini bertujuan untuk mempermudah wisatawan dalam mengakses punden. Dengan adanya perbaikan ini perangkat desa mengharapkan dapat menarik  wisatawan untuk mengunjungi punden tersebut.

Menurut  karang taruna di desa, selain mengenai pengembangan wisata yang terhambat, ada beberapa kegiatan warga yang juga ikut terhambat. Bapak kepala desa Banaran juga mengatakan hal serupa. Kegiatan warga yang terhambat ini adalah kegiatan olahraga seperti bermain bola voli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun