Stunting sering kali kita temukan, terutama pada anak yang mengalami hal tersebut. World Health Organization atau WHO (dalam Ruswati., Leksono., Prameswary., dkk., 2021) menjelaskan bahwa stunting ialah gangguan pertumbuhan dan perkembangan terjadi pada anak- anak yang diakibatkan gizi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Stunting memiliki dampak dalam jangka waktu yang pendek hingga panjang. Misalnya seperti berdampak pada kognitif anak sehingga menghambat proses belajarnya.
Mengingat bahwa stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang ada di Kalimantan Selatan khususnya di Kabupaten Barito Kuala, tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari Herda Ariyani, Antung Adetia Rizki, Yayu Suhendra, Ahmad Aqli, Anisa Nur Rahmah, Anna Diniati, Pitria Ulfah, Hanin, Siti Lailan Azima, Firni Noviyanti Fatimah dan Saputri Nurrifanti Dewi melakukan program Melek Stunting Remaja Desa Samuda. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Pengabdi Masyarakat pada tanggal 26 Februari 2023 di Kantor BPD Desa Samuda. Program kerja Melek Stunting Remaja ini memiliki tujuan untuk memberikan wawasan kepada remaja yang berhadir pada kegiatan ini agar dapat mengetahui apa saja penyebab stunting, gejalanya hingga bagaimana cara mencegah stunting di usia remaja
Program Melek Stunting yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat dari UM Banjarmasin ini membantu dan mengajak para remaja yang berhadir untuk sadar akan bahayanya stunting. Dengan Demikian mereka dapat mengetahui bahwa stunting ini bisa menghambat perkembangan serta pertumbuhan pada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H