Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah perilaku hidup sehat yang dilakukan atas dasar kesadaran diri sendiri dan keluarga. Hal ini bertujuan untuk dapat menciptakan cara hidup yang lebih baik, khususnya bagi bidang kesehatan. Keberhasilan program PHBS didasarkan pada 10 indikator PHBS di tingkat rumah tangga. Contoh indikator PHBS di tingkat rumah tangga adalah peningkatan akses rumah tangga terhadap air bersih.
Air merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, kita membutuhkan air untuk memasak, minum, mandi, dan mencuci. Kita harus bisa mengelola air yang kita gunakan dengan baik. Kualitas sanitasi dan kualitas air di suatu desa sangat tergantung pada ketersediaan sarana dan prasarana di desa tersebut.
Sebagian besar masyarakat di desa Samuda masih menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Mandi di tepian sungai masih menjadi kebiasaan masyarakat desa. Sedangkan untuk memasak, masyarakat menggunakan gentong atau bak penampung lainnya untuk menyimpan air. Air sungai yang digunakan masyarakat untuk memasak biasanya dicampur dengan tawas untuk mendapatkan air yang jernih dan bersih.
Berdasarkan permasalahan yang didapatkan, tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari Anisa Nur Rahmah dan Herda Ariyani melakukan salah satu program penyuluhan yang bertujuan agar dapat menambah pengetahuan masyarakat di desa Samuda bagaimana pentingnya penggunaan air bersih untuk kehidupan yang lebih baik.
Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat adalah konsultasi dari pintu rumah ke pintu rumah secara bergantian. Penyampaian materi yang dilakukan saat penyuluhan ialah tentang pentingnya penggunaan air bersih. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan air bersih untuk gaya hidup sehat.Â
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari kamis 16 ferbuari 2023 dan jumat 17 februari 2023. Kegiatan dilakukan pada jam 16.00 -- 18.00 wita yang mana pada  saat itu masyarakat sudah berada di rumah. Penyuluhan dilakukan di 6 rt yang ada di desa, penyuluhan berisikan 30 responden yang mana setiap 5 responden berasal dari satu rt.
Dengan menggunakan media leaflet untuk melakukan kegiatan penyuluhan, pengabdian masayarat memberikan media tersebut ke semua responden demham harapan dapat menjadi acuan untuk kedepannya. Media leaflet berisi materi tentang mengajak masyarakat menggunakan air bersih. Metode yang dipakai dengan berinteraksi langsung dengan responden dan melakukan pre-test terlebih dahulu. Setelah itu, meteri disampaikan seperti yang dijelaskan dalam media leaflet. Selain itu, terdapat soal-soal posttest yang diharapkan menjadi hasil dari program yang ditugaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H