Mohon tunggu...
KKN Sumberwaru
KKN Sumberwaru Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Kolaboratif #3 Jember

Kelompok KKN Kolaboratif #3 Jember, Posko 208, Desa Sumberwaru, Kecamatan Sukowono

Selanjutnya

Tutup

Kkn

KKN Kolaboratif 208 Jember: Produksi Tahu Tak Kenal Libur, Habiskan 4 Kwintal Kedelai dalam 7 Hari

4 Agustus 2024   09:00 Diperbarui: 4 Agustus 2024   13:36 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN Kolaboratif 208 Desa Sumberwaru Kecamatan Sukowono melakukan observasi ke pabrik tahu salah satu keunggulan UMKM desa Sumberwaru. Kegiatan ini dilaksanakan pada kamis, 26 Juli 2024 bertempat di industri tahu rumahan milik bapak Dul.

Industri yang ditekuni berdiri sejak tahun 2009 ini terletak di Dusun Kebon Desa Sumberwaru. Produksi tahu ini  menghabiskan hingga 4 Kwintal kedelai dalam satu minggu.

Proses pembuatan tahu masih dilakukan secara konvensional yang dilakukan bersama istri dan anaknya dirumah. Proses pembuatan tahu berlangsung selama 16 jam setiap harinya, yaitu dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam.           

Para mahasiswa KKN kolaboratif membantu dalam produksi tahu, mulai dari proses  penggilingan. "Setelah proses penggilingan, hasilnya harus langsung diangkat untuk direbus dengan air cuka, karena jika terlalu lama maka tahu akan asam" ujar Pak Dul. pemasakan yang dibakar menggunakan janggel jagung, kemudian disaring yang diambil ampas tahunya, setelah proses penyaringan yaitu diperas untuk diambil sari patinya, dilanjut dengan pembungkusan dan pencetakan menggunakan teknik cetak bungkus menggunakan kain belacu yang dipotong menjadi bentuk segiempat kecil-kecil. Proses pencetakan tersebut hanya memakan waktu satu jam.

Mahasiswa KKN melihat potensi UMKM yang dikelola oleh Pak Dul sehingga perhatian ini membuat mahasiswa membantu bagaimana cara peningkatan penjualan dan pemaksimalan produksi.

Kegiatan yang dilakukan Bapak Dul ini diharapkan menjadi pemantik minat masyarakat untuk lebih percaya diri supaya usahanya dapat berkembang walaupun berada di lingkup pedesaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun