Mohon tunggu...
KKN SUMBERSARI235
KKN SUMBERSARI235 Mohon Tunggu... Lainnya - KKN Sumbersari

Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-K 235 Kreasikan Kunyit Jadi Olahan yang Disukai Anak

13 Agustus 2023   20:57 Diperbarui: 13 Agustus 2023   22:27 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunyit merupakan salah satu Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang memiliki beragam manfaat dan telah dibuktikan dengan berbagai hasil penelitian. Salah satu manfaat kunyit adalah sebagai tanaman pencegah diare pada anak. Kunyit sebagai antibakteri mengandung senyawa kurkumin yang bermanfaat dalam mencegah terjadinya diare. Seperti yang kita ketahui, penyebab diare yang paling sering adalah bakteri Escherichia coli. Diare merupakan salah satu penyakit yang sering diderita olah anak-anak dan menyebabkan kurangnya nafsu makan pada anak. 

Penurunan nafsu makan ini apabila terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan kurangnya gizi pada anak yang berakibat pada terjadinya stunting. Selain itu, manfaat kunyit lainnya diantaranya sebagai antiinflamsi, antitumor, dan antioksidan. Akan tetapi, meskipun kunyit memiliki beragam manfaat, sampai saat ini masih banyak anak-anak yang tidak menyukai olahan kunyit seperti jamu. Rasanya yang pahit, bau yang tidak sedap, dan warna yang kurang menarik menjadi beberapa alasan tidak disukainya kunyit oleh anak-anak.

            Berdasarkan kondisi tersebut, mahasiswa KKN Kolaboratif 235 mencetuskan ide untuk membuat olahan kunyit yang diminati oleh anak-anak. Olahan yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 235 merupakan kreasi puding dari kunyit dengan beberapa hiasan yang menjadikannya menarik untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Ide ini selanjutnya dikembangkan dan dilakukan percobaan pembuatannya hingga didapatkan puding yang enak dan menarik untuk anak-anak. 

Tidak sampai disitu, olahan puding kunyit ini kemudian disosialisasikan kepada ibu-ibu hebat yang tergabung dalam kegiatan Sekolah Orang Tua Hebat serta disosialisasikan juga pada kegiatan posyandu di sekitar lingkungan Kelurahan Sumbersari. Selain sosialisasai pengolahan puding kunyit, mahasiswa KKN Kolaboratif 235 juga melakukan demonstrasi penanaman kunyit untuk memudahkan ibu-ibu apabila ingin memanfaatkan lahan yang tidak begitu besar di wilayah perkotaan untuk penanaman kunyit sebagai Tanaman Obat Keluarga.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

            Jum'at, 11 Agustus 2023, mahasiswa KKN Kolaboratif 235 melakukan kegiatan demonstrasi penanaman kunyit sekaligus sosialisasi mengenai pengolahannya menjadi puding. Kegiatan ini merupakan keberlanjutan dari program kerja Gerakan Ibu Hebat, Anak Smart (GENIUS) yang menjadi program kerja utama dari kelompok 235. Demonstrasi dan Sosialisasi dilakukan dalam kegiatan Sekolah Orang Tua Hebat. Agenda dalam kegiatan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) pada kesempatan kali ini, dimulai pada sekitar pukul 10.00 pagi dengan jumlah peserta sekitar 15 peserta yakni 15 ibu, beserta balitanya. 

Agenda dimulai dengan penjelasan mengenai media yang tepat digunakan untuk penanaman dan proses budidaya kunyit, cara penanaman tanaman kunyit menggunakan polybag, serta sifat tanaman kunyit yang harus diperhatikan. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi penanaman di tempat kegiatan, disaksikan Ibu peserta Sekolah Orang Tua Hebat yang menghadiri kegiatan pada hari tersebut. Ibu-Ibu peserta SOTH pada kesempatan kali ini mengikuti kegiatan dengan antusias. 

Tak hanya itu, kami kelompok KKN 235 juga menampilkan video resep pembuatan puding kunyit hasil kreasi kelompok kami yang dilanjutkan dengan pembagian puding dan resepnya kepada para peserta.

            Setelah menikmati puding tersebut, ibu-ibu peserta SOTH yang menikmati puding kreasi kelompok kami kemudian menyampaikan respon positifnya. Kegiatan diakhiri dengan pemberian 5 tanaman kunyit kepada ibu-ibu SOTH yang hadir, yang diharapkan dapat terus dirawat dan dibudidayakan. 

Meskipun dengan keterbatasan lahan di daerah perkotaan, diharapkan masyarakat mau meningkatkan produktivitasnya dalam bercocok tanam tanaman TOGA, yang tentunya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Menurut Kelompok KKN-K 235, lahan-lahan yang tidak memiliki nilai guna ketika dibiarkan bisa berubah menjadi lebih bermanfaat dengan bercocok tanam tanaman TOGA, terutama sesuai dengan program kami, yakni berupa budidaya dan pengolahan tanaman kunyit.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun