Mohon tunggu...
kkn sumberjati
kkn sumberjati Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

kelompok 052 kkn kolaboratif 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik oleh KKN Kolaboratif Kelompok 052

23 Agustus 2023   23:11 Diperbarui: 23 Agustus 2023   23:12 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Desa Sumberjati adalah sampah. Di wilayah Desa Sumberjati tidak terdapat Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) seperti di daerah lain. Maka dari itu, warga kesulitan untuk menyelesaikan permasalahan sampah. Dengan begitu, tim KKN Kolaboratif 52 memilih program kerja terkait pengelolaan sampah.

Kami melakukan berbagai macam kegiatan untuk bisa menyatu dengan masyarakat. Hal ini kami gunakan agar segala rangkaian kegiatan yang kami lakukan bisa berjalan dengan lancar. Seperti mengikuti kegiatan muslimatan tiap minggunya di berbagai wilayah di sekitar Dusun Sepuran, senam bersama dengan lansia, kegiatan Posyandu dan Posbindu, dsb.

Kami memiliki beberapa jenis kegiatan terkait pengelolaan sampah. Secara garis besar, kami membagi dua yaitu pengelolaan sampah organik dan anorganik. Kegiatan pertama kami adalah mengadakan sosialisasi terkait pengelolaan sampah secara umum. Kami menghadirkan beberapa narasumber, salah satunya adalah Ketua Bank Sampah Induk (BSI) Jember untuk menjelaskan bagaimana mengelola sampah anorganik dengan baik. 

Dari Ketua BSI Jember, kami mendapatkan pemahaman bagaimana kita harus meminimalkan sampah yang kita produksi tiap harinya. Salah satu cara untuk meminimalkannya adalah dengan cara memilah jenis sampah. Sampah anorganik yang kita hasilkan bisa dikumpulkan, lalu bisa dijual ke pengepul sampah terdekat. Untuk sampah organik, kita bisa membuat kompos, briket arang, pupuk organik cair, maggot, dan berbagai cara lainnya.  

Dari tim KKN Kolaboratif mengadakan sosialisasi serta demo pembuatan briket arang serta pupuk organik cair. Dengan melihat potensi yang ada di Desa Sumberjati, yaitu limbah kopi. Maka kami mencoba memanfaatkan kembali limbah kopi dengan membuat briket arang serta pupuk organik cair.

Di wilayah Desa Sumberjati, terdapat perkebunan kopi. Sehingga terdapat limbah kopi dari perkebunan kopi yang ada. Salah satu pemanfaatan limbah kopi adalah dengan membuat briket arang. Briket arang merupakan salah satu alternatif energi pembakaran yang ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan bahan dasar yang digunakan berasal dari sampah organik.

Dengan melihat lingkungan yang berada di Desa Sumberjati, banyak masyarakat yang memiliki tanaman di rumahnya. Kami memilih untuk membuat pupuk organik cair sebagai salah satu solusi untuk memanfaatkan kembali sampah organik yang ada. Tidak hanya itu, alasan kami membuat POC adalah kemudahan dalam penggunaan serta pembuatannya. Banyak manfaat yang akan didapatkan dari adanya pembuatan POC ini, seperti menyuburkan tanaman, meningkatkan hasil panen, dll. 

Berbagai macam kegiatan yang kami adakan selama di Desa Sumberjati mendapatkan respons yang positif dari warga Desa Sumberjati. Mulai dari kegiatan sosialisasi pertama terkait pengelolaan sampah hingga demo pembuatan briket arang dan POC, masyarakat mengikuti rangkaian kegiatan dengan sangat antusias. Antusiasme ini terlihat dari adanya partisipasi warga dalam pembuatan briket arang. Serta testimoni dari masyarakat yang senang mendapatkan produk, yaitu briket dan POC.

Saat ini sudah masuk ke dalam pekan terakhir KKN, dengan begitu kami mahasiswa KKN Kolaboratif akan kembali lagi dengan rutinitas kami seperti sedia kala. Kegiatan yang sudah kami lakukan selama masa KKN diharapkan bisa terus berkelanjutan. Misalnya dengan membuat Bank Sampah untuk wilayah Desa Sumberjati. Pada sosialisasi pengelolaan sampah yang pertama, kami menghadirkan Ketua BSI Jember. Dengan begitu, masyarakat Desa Sumberjati sudah mendapatkan gambaran kasar bagaimana pembuatan maupun proses pengelolaan bank sampah.

Untuk alternatif pengelolaan sampah organik yang kami tawarkan adalah pembuatan briket arang dan POC. Warga yang menerima contoh produk briket yang kami buat sangat antusias untuk mencobanya secara langsung. Sedangkan untuk POC, masyarakat desa langsung mencobanya ke tanaman yang dimilikinya di rumah. Dengan harapan setelah diberikan POC secara rutin, maka akan meningkatkan kesuburan tanaman. Tidak hanya menyelesaikan permasalahan sampah organik, dengan pembuatan briket dan POC juga bisa meningkatkan pendapatan warga. Maka dari itu, diharapkan dengan adanya sosialisasi serta demo pembuatan POC dan briket sehingga warga bisa membuatnya sendiri lalu memasarkan produk yang dihasilkannya.

Tujuan yang terpenting dari program kami adalah bagaimana masyarakat sadar untuk mengelola sampah dengan bijak. Seperti meminimalkan produksi sampah, memilah sampah, menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan, dan mengolah kembali sampah yang dihasilkan agar dapat terus bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun