Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dimasa pertumbuhan anak, KKN UMD 158 UNEJ melakukan sosialisasi tentang stunting.
Pada hari Senin (5/8/2024) kelompok Mahasiswa KKN 158 Universitas Jember memberikan sosialisasi tentang pencegahan stunting kepada ibu-ibu yang sedang mengikuti kegiatan posyandu di Dusun sumampir, Desa Sumber Canting, Kec. Wringin, Kabupaten Bondowoso. Momen posyandu tersebut menjadi alasan bagi kelompok kami untuk melakukan kegiatan sosialisasi tentang stunting, mengingat ibu-ibu memegang peran utama dalam masa pertumbuhan anaknya.
Stunting secara umum berkaitan dengan kondisi kesehatan anak yang secara fisik seperti tinggi dan berat badannya tidak ideal dan lebih kecil dibandingkan anak-anak sesusianya. Menurut peraturan presiden Republik Indonesia nomor 72 tahun 2021, stunting merupakan suatu gangguan kesehatan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi dan terjadinya infeksi secara berulang, kondisi strunting ditandai dengan tinggi badan anak yang tidak ideal atau dibawah standar yang ditetapkan oleh lembaga dibidang kesehatan. Pengertian stunting juga dijelaskan oleh kementrian kesehatan, dimana stunting ialah kondisi balita yang nilai z-scorenya kurang dari -2.00 standarr deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 standar deviasi (severely stunted)
Stunting menjadi permasalahan kesehatan anak yang sedang dihadapi oleh indonesia saat ini. Tercatat pada tahun 2023, indonesia memiliki angka stunting sebesar 21,5 persen dan hanya mengalami penurunan sebesar 0,1 persen dari tahun 2022. Hal ini membuat pemerintah meningkatkan upaya mengatasi stunting, pemerintah memiliki target penurunan angka stuntingh sebanyak 14 persen untuk tahun 2024 dan dengan target penurunan sebesar 3,8 persen per tahunnya. Hal tersebut menjadi alasan kelompok kami untuk ikut aktif meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi tentang stunting. Selain untuk membantu upaya pemerintah dalam mengatasi stunting ditengah masyarakat, kurangnya pengetahuan masyarakat desa sumber canting khususnya tentang stunting, menjadi alasan lainnya bagi kelompok kami untuk melakukan kegiatan sosialisasi ini.
Sosialisasi dapat kami laksanakan melalui kolaborasi dengan posyandu yang dilakukan secara rutin di setiap dusun desa sumber canting. Sosialisasi ini juga menjadi wadah bagi kelompok kami untuk berinteraksi secara lansgung dengan masyarakat desa. Materi yang disampaikan juga dikemas dengan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh ibu-ibu yang mengikuti kegiatan posyandu. Materi juga disampaikan secara efektif dengan menjelaskan hal-hal dasar tentang stunting, diantaranya pengertian stunting, penyebab stunting, gejala-gejala umum stunting pada anak hingga cara-cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah stunting.
Sosialisasi ini berjalan dengan baik dan lancar sertadihadiri kurang lebih 30 ibu-ibu beserta anaknya, terlihat juga ibu-ibu peserta posyandu antusias untuk mendengarkan pemaparan materi tentang stunting yang disampaikan oleh kelompok kami. Melalui sosialisasi ini, selain kelompok kami semakin dekat dengan masyarakat, kami juga berharap masyarakat di desa sumber canting semakin serius dalam memantau dan menjaga tumbuh kembang anak agar nantinya anak-anak di desa sumber canting terhindar dari stunting.
Referensi:
B. Yayuk. Wawancara. Bondowoso, 5 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H