Pada Rabu, 23 juni 2021 Mahasiswa KKN UM Semester Antara 2020/2021 sedang menjalankan wawancara dengan Pak Suhartono sebagai Kepala Desa dan Pak Imam Sugianto sebagai Sekertaris Desa. Wawancara ini dimaksudkan untuk menjalakan program kerja KKN yang bertema 'speak up desa' dengan konsep memperkenalkan produk yang dibuat oleh Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang kepada masyarakat luas. Program kerja ini nantinya akan dibuat sebuah video yang akan memperkenalkan produk yang ada di Desa Sumberagung ini. Hasil dari wawancara tersebut dapat diketahui tentang landasan pemerintahan desa, visi dan misi desa, jumlah penduduk, mayoritas pekerjaan warga, pelayanan umum yang diberikan untuk warga juga potensi desa yang menjadi sumber penghasilan sebagaian masyarakat desa.
Pak Suhartono sebagai kepala desa menjabat dari tahun 2017 hingga tahun 2023 mendatang, "Visi dan Misi pemerintahan desa sumberagung ini adalah meningkatkan perekonomian desa demi kesejahteraan masyarakatnya, hal ini sangat dirasakan karena sekarang dalam keadaan Covid-19 secara otomatis hal ini menjadi hal utama yang harus diperhatikan" ujar beliau.
Selain itu, cara pemerintah desa membina dan memberdayaakan masyarakat untuk menggali potensi -- potensi yang ada desa salah satunya adalah dengan adanya inovasi pengolahan produk yang dapat dibuat sesuai dengan potensi desa yang mendukung masyarakat tersebut. salah satu contohnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sumberagung ini yaitu "adanya wacana kedepan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat seperti susu dapat dikemas dibuat seperti susu gelas, permen susu, dan sebagainya. Sementara kopi diproses dan dioleh menjadi pupuk dan dapat dijual di luar sana" ujar Pak Suhartono sebagai Kepala desa.
Pak Imam Sugianto selaku sekertaris desa pun menyatakan bahwa " Hasil dari laporan bulan juni jumlah penduduk sumberagung adalah 5256 yang terdiri dari laki -- laki sebanyak 2707 orang dan perempuan 2549 orang, Hampir 75 persen penduduk desa menggantungkan sumber penghasilan masyarakat dari potensi desa yang mayoritas adalah petani dan peternak" ujar Pak Imam. Lebih tepatnya mayoritas petani yang dilakukan ini seperti petani sayur, padi, kopi, jagung, dan durian. Sementara, peternak yang dilakukan mayoritas adalah sapi perah.
Dalam menghasilkan sebuah produk masih minim adanya, karena seperti petani kopi, durian, dan susu perah masih hanya digunakan untuk konsumsi penjualan saja. Sementara untuk kopi Pak Suhartono mengatakan "Kopi masih dikerjakan oleh kelompok tani yang dibuat untuk proses pembuatan produk pupuk agar dapat dijual di luar Desa Sumberagung" imbuh beliau.
Pelayanan umum yang diberikan desa sudah cukup untuk mendukung potensi desa yang dijadikan sebagai sumber penghasilan sebagian masyarakat Desa Sumberagung. Pak Imam menyatakan bahwa "Pelayanan umum yang dilakukan desa untuk mendukung petani disamping berupa alat, kami pun mendukung pendanaan dengan sistem setiap tahun adanya sosialisasi ke PKK, kelompok tani dan lain-lainnya untuk mengusulkan anggaran pendanaan yang akan di danai oleh Desa" ujar beliau.
Maka dari itu, dapat kita ketahui bahwa ternyata potensi yang berada di Desa Sumberagung merupakan sumber penghasilan bagi warga di desa tersebut. Lebih dari setengah warganya sangat menggantungkan penghasilannya dari potensi desa yang ada. Sangat diperlukan berbagai macam cara pengolah produk dan pengembangan inovasi untuk mengembangkan potensi wilayah yang ada, karena jika digali lebih dalam banyak beberapa potensi desa yang dapat dijadikan keuntungan warga tersebut jika dapat diolah dengan baik dan benar.
Selama Covid-19 berlangsung banyak berbagai petani sayur maupun kopi kesulitan dalam memasarkan produk -- produk yang ada. Diharapkan dengan adanya berbagai inovasi yang dilakukan kuliah kerja nyata Universitas Negeri Malang pun sangat berpengaruh terhadap pembangunan perekonomian yang ada di Desa Sumberagung dengan pengelolaan kopi yang pernah ada, pelatihan batik dan sebagainya merupakan salah satu bentuk pengabdian kuliah kerja nyata yang dilakukan oleh mahasiswa maupun mahasiswi yang terjun langsung dalam melakukan inovasi kepada Desa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H