Mohon tunggu...
KKNSempolan Kolaboratif053
KKNSempolan Kolaboratif053 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Merupakan akun Kelompok 053 KKN Kolaboratif 2024 yang sedang ditugaskan di Desa Sempolan, Kecamatan Silo, Jember. Berisi kegiatan terbaru Kelompok 053 yang berkaitan dengan Program Kerja di Desa Sempolan dan berita menarik seputar Desa Sempolan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Kolaboratif 053: Sosialisasi dan Demo Membuat Pudding Labu untuk Cegah Stunting

24 Agustus 2024   12:38 Diperbarui: 24 Agustus 2024   12:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dalam waktu panjang. Anak stunting memiliki tinggi badan lebih rendah dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena berdampak buruk pada perkembangan fisik, kognitif, dan produktivitas anak di masa depan. Faktor penyebab stunting di Indonesia yaitu kurangnya akses terhadap makanan bergizi bagi beberapa keluarga terutama di daerah pedesaan yang kesulitan mendapatkan makanan yang mengandung nutrisi lengkap. Praktik pemberian makan yang tidak tepat dan pemberian makanan yang tidak bervariasi, kurangnya ASI eksklusif, dan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat. Kondisi sanitasi dan kebersihan yang buruk dan lingkungan yang tidak bersih dapat menyebabkan penyakit infeksi berulang yang menghambat penyerapan nutrisi. Faktor genetik meskipun kurang signifikan, tetapi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan anak

Stuntimg di Desa Sempolan meskipun data spesifik mengenai Desa Sempolan mungkin berbeda-beda. Secara umum, desa-desa di Indonesia, termasuk Desa Sempolan menghadapi tantangan yang sama dalam mengatasi stunting. Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap tingginya prevalensi stunting di desa-desa antara lain: Keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, Jarak yang jauh dari fasilitas kesehatan, kurangnya tenaga kesehatan, dan keterbatasan informasi mengenai gizi. Keterbatasan akses terhadap air bersih dan sanitasi yaitu kondisi lingkungan yang tidak bersih dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi yang menghambat pertumbuhan. Pengetahuan masyarakat tentang gizi yang masih rendah terutama di daerah pedesaan, membuat kurangnya perhatian lebih bagi pentingnya gizi bagi tumbuh kembang anak. Kondisi ekonomi yang kurang baik dapat membatasi akses masyarakat terhadap makanan bergizi.

Stunting, masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak, menjadi perhatian serius di Indonesia. Namun, sekelompok mahasiswa KKN Kolaboratif 053 di Desa Sempolan berhasil menemukan solusi kreatif untuk mengatasi masalah ini. Mereka mengajak masyarakat membuat puding labu sebagai pendamping makanan tambahan (PMT) yaitu makanan bergizi yang mudah dibuat dan disukai oleh anak-anak. 

Dokpri
Dokpri

Bosan dengan cara konvensional cegah stunting? Mahasiswa KKN Kolaboratif 053 punya ide cemerlang! Mereka mengajak warga Desa Sempolan membuat puding labu yang lezat dan bergizi. Dengan inovasi ini, diharapkan angka stunting di desa tersebut dapat ditekan.

Labu, terutama labu kuning, memiliki sejumlah manfaat yang membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk membantu mengatasi masalah stunting. Berikut adalah beberapa manfaat labu yang relevan dengan pencegahan dan penanganan stunting yang kaya akan vitamin A, beta-karoten, vitamin C, serat dan beberapa mineral penting. Vitamin A sangat penting untuk pertumbuhan sel, termasuk sel-sel yang membentuk jaringan tubuh. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan meningkatkan risiko infeksi. Sumber beta-karoten adalah pigmen alami yang memberikan warna oranye pada labu. Zat ini merupakan provitamin A, yang berarti tubuh dapat mengubahnya menjadi vitamin A. Mengandung vitamin C yang berperan penting dalam penyerapan zat besi dari makanan, yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Anemia akibat kekurangan zat besi seringkali menjadi masalah pada anak stunting. Kaya akan serat yang juga dapat membantu pencernaan, mencegah sembelit, dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Pencernaan yang sehat sangat penting untuk penyerapan nutrisi. Mengandung mineral penting, labu juga mengandung mineral seperti kalium, magnesium, dan fosfor yang penting untuk pertumbuhan tulang dan otot.

Mengapa labu baik untuk mengatasi stunting karena untuk meningkatkan nafsu makan, memperbaiki status gizi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit ifeksi. Maka dari itu kita memilih labu yang diolah menjadi puding karena di Desa Sempolan sendiri terdapat banyak petani labu. Dengan pengelolahan labu ini diharapkan dapat membantu perekonomian di Desa Sempolan dan mengurangi angka stunting. Sebanyak 17 mahasiswa KKN Kolaboratif 053 bertekad untuk mengubah Desa Sempolan. Dengan semangat gotong royong, mereka menginisiasi program pemberian edukasi gizi dan demo pembuatan puding labu. Tujuannya? Mengatasi masalah stunting yang masih menjadi momok bagi anak-anak di desa ini.

Labu merupakan salah satu makanan yang sangat bermanfaat untuk membantu mengatasi masalah stunting. Kandungan nutrisi yang lengkap dan rasanya yang enak membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk diberikan kepada anak-anak. Namun, penting untuk diingat bahwa mengatasi stunting membutuhkan pendekatan yang komprehensif, termasuk perbaikan gizi, sanitasi, dan akses terhadap layanan kesehatan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun