21-25 Agustus 2023
Minggu ini menggambarkan akhir perjalanan kami di Desa Selodakon sebagai Kelompok KKN 134. Dalam minggu penutup ini, kami terlibat dalam Pawai Budaya yang menjadi puncak kebersamaan kami dengan warga Desa Selodakon. Momen ini tidak hanya menjadi lomba semata, tetapi juga menyatukan kami dalam karya seni yang memancarkan budaya dan keragaman.
Pawai Budaya: Merajut Kebersamaan dalam Setiap Langkah
Dalam Pawai Budaya yang diadakan di RW 2, kami memilih untuk menampilkan keindahan adat Bali. Tidak hanya sekedar merias diri, kami juga berusaha untuk melibatkan warga sekitar. Bersama-sama, kami belajar menari dan mempraktikkan gerakan yang sarat makna. Semangat gotong royong dan semangat komunitas yang sudah menjadi bagian kami mengalir dalam setiap latihan.
Kemenangan dengan Makna: Juara Ke-3 Pawai Budaya
Usaha keras kami terbayar ketika kami berhasil meraih predikat juara ke-3 dalam Pawai Budaya Desa Selodakon. Kemenangan ini tidak hanya tentang piala dan medali, tetapi juga tentang semangat kerja sama dan kesatuan dalam merayakan keberagaman budaya Indonesia.
Penghujung Haru: Perpisahan dan Kenangan Tak Terlupakan
Namun, minggu ini juga diwarnai oleh momen-momen perpisahan yang mendalam. Perpisahan pertama dengan perangkat desa yang telah mendukung dan membantu kami sepanjang perjalanan. Berpisah dengan mereka adalah mengucapkan terima kasih atas keramahan dan dukungan yang luar biasa.
Perpisahan kedua adalah dengan Ibu Ida, Fadil, dan Mbah Mulyani, pemilik rumah yang kami tempati. Air mata haru tak terbendung saat kami mengucapkan selamat tinggal di warung makan sederhana yang menjadi tempat banyak cerita berharga terjalin. Perpisahan ini adalah pengingat bahwa ikatan yang terjalin bukan hanya antara tim KKN dan warga desa, tetapi juga antara keluarga baru yang tercipta.
Kenangan yang Mengekal: Pamit dengan Saudara di Kelompok
Perpisahan yang paling akhir adalah dengan saudara-saudari seperjuangan di Kelompok KKN 134. 40 hari penuh warna, suka dan duka, telah mengajarkan kami makna sebenarnya dari kebersamaan. Berpisah menjadi sebuah tanda mengakhiri babak, tetapi juga membuka pintu untuk petualangan baru.
Expo KKN: Kenangan Manis Puding Regal
Momen penutup kami adalah Expo KKN di Alun-Alun Jember, tempat kami memamerkan hasil kerja keras kami. Puding Regal yang kami bawa menjadi simbol persahabatan dan perjuangan kami. Ini adalah ungkapan cinta kami terhadap warga Desa Selodakon yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjalanan kami.
Kesimpulan: Jejak yang Tersimpan Abadi
Minggu terakhir kami di Desa Selodakon adalah catatan indah akan kerja keras, persahabatan, dan dedikasi. Dari lomba hingga perpisahan, kami meninggalkan jejak yang tak hanya dilihat, tetapi juga dirasakan oleh hati. Dalam kebersamaan ini, kami menemukan bahwa saudara sejati adalah mereka yang berbagi rasa, bukan hanya darah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H