IPNU-IPPNU Sedayu, sekretaris desa, ketua NU, Ketua Ansor, Ketua Karang Taruna, dan Pembina IPNU menghadiri acara ngaji bareng pada 18 Juli 2023.
Puluhan masyarakat Desa Sedayu yang terdiri atas anggotaPara warga Sedayu antusias berkumpul bersama di balai desa Sedayu dalam rangka memperingati tahun baru 1 Muharam 1445 H di Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.
Kegiatan ngaji bareng dalam rangka memperingati 1 Muharam diawali dengan sambutan MC dari perwakilan mahasiswa KKN Kolaboratif posko 78, Widya Dhara Phonna. Lalu dilanjut shalawat yang disenandungkan Risma Maya Mariatussifa.
Peringatan tahun baru hijriyah dengan ngaji bareng di Desa Sedayu merupakan inisiatif dari mahasiswa KKN Kolaboratif posko 78.
"Ide acara ngaji bareng dan ngopi bareng di 1 Suro ini dari mahasiswa KKN. Terima kasih atas tenaga dan waktu yang diberikan. Semoga mahasiswa KKN tambah semangat dan betah di Desa Sedayu ini," Ujar rekan Nizam, perwakilan IPNU.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa KKN, Muhammad Faqih Azhar mengungkapkan bahwa kegiatan ngaji bareng bertujuan menyambung tali silaturahim di Desa Sedayu.
"Sebelumnya terima kasih kepada seluruh perangkat desa dan masyarakat Desa. Mohon maaf karena belum maksimal dalam menjalankan program kerja dan dalam berbaur dengan masyarakat. Harapannya semoga dapat menjalin silaturahim dan menjaga ukhuwah islamiyah di Desa Sedayu. Serta semoga adik-adik makin semangat dan terus berjuang di IPNU-IPPNU," ujarnya.
Sementara itu, ketua Nahdlatul Ulama Sedayu, Zainal Arifin berharap agar agenda IPNU-IPPNU tidak hanya digerakkan oleh mahasiswa KKN, tetapi bisa berjalan sendiri.
"Semoga agenda IPNU-IPPNU ke depan dapat bergerak sendiri tanpa digerakkan oleh mahasiswa KKN. IPNU dan IPPNU bisa bekerja sama dan sharing dengan Fatayat atau Ansor agar tidak vakum. Karena IPNU dan IPPNU dalam suatu keluarga ibarat anak kecil yang memerlukan bimbingan dari orang tuanya," ujarnya.
Abdul Rohim yang merupakan ketua Ansor ranting Sedayu mengamini adanya kevakuman dalam organisasi IPNU-IPPNU di Sedayu.
"Dulu yang ikut IPNU-IPPNU banyak sampai tidak terhitung jari. Dulu ada organisasi OPIS (Organisasi Pemuda Islam Sesayu). Lalu ada Ikatan Pelajar. Kalau sekarang organisasi IPNU-IPPNU di Desa Sedayu la yamuutu wa la yahya. Mengalami kevakuman yang lama. Anggotanya cuma datang ke rumah saya karena mengajukan proposal saja. Yang menjadi penggerak cuma beberapa. Jangan sampai ada keterbuntuan kader," ujar Abdul Rohim.
Abdul Rohim juga berharap semoga organisasi NU di Desa Sedayu bisa tetap berjalan karena siapa pun yang menghidupkan NU akan dianggap sebagi santri dari KH Hasyim Asy'ari.
Kegiatan ngaji bareng ditutup dengan doa bersama dilanjut sesi foto bareng untuk menjalin kedekatan antar anggota. Salah satu harapan dari adanya kegiatan ini adalah agar organisasi IPNU-IPPNU Desa Sedayu tetap berjalan semestinya. (Farkha Maulida)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H