Magelang, 25 Januari 2025 -- Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting sejak usia dini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 02 Universitas Tidar melaksanakan program edukasi dan sosialisasi tentang pembuatan Makanan Pendamping ASI (MPASI) berbasis bahan pangan lokal atau tanaman kebun bergizi. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Kabuan, Desa Sawangargo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, dengan peserta utama ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak balita usia 0-5 tahun. Kegiatan ini turut didampingi oleh Bidan Desa Sawangargo, Ibu Siti Aisyah.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2025 oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 02 dengan bimbingan Bapak Muhammad Radian Nur Alamsyah M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Sepuluh mahasiswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, di antaranya Muhammad Abdul Aziz (S1 Teknik Mesin) selaku ketua tim KKN dengan anggota tim diantaranya Safa Nur Khasanah (S1 Ekonomi Pembangunan), Erisa Indasari (S1 Pendidikan Matematika), Mukhammad Faisal Khoirul Faza (S1 Teknik Mesin), Arina Hanifah (S1 Ekonomi Pembangunan), Indriyani Nur Isnaeni (S1 Akuntansi), Fauziah Rahmah (S1 Pendidikan Matematika), Azzahra Putri Harinda (S1 Manajemen), Erinda Ayu Permatasari (S1 Akuntansi), Alfina Rahmawati (S1 Manajemen).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, khususnya para orang tua, mengenai pentingnya pencegahan stunting sejak dini. Edukasi yang diberikan meliputi informasi tentang kandungan gizi yang dibutuhkan anak untuk mendukung tumbuh kembangnya secara optimal. Selain itu, program ini juga memberikan keterampilan praktis kepada peserta dalam pembuatan MPASI bergizi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang mudah didapatkan, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman kebun.
Kegiatan sosialisasi berlangsung dengan antusiasme tinggi dari peserta. Tim mahasiswa KKN memberikan pemaparan tentang definisi dan dampak stunting, pentingnya mpasi bergizi, pemanfaatan bahan pangan lokal. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu panjang. Hal ini dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak. MPASI yang tepat diperlukan untuk melengkapi kebutuhan gizi anak sejak usia 6 bulan, di mana ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisinya. Bahan-bahan pangan lokal seperti ubi, jagung, wortel, daun kelor, daun bayam, pepaya, dan kacang hijau turut diperkenalkan sebagai sumber nutrisi yang kaya vitamin, mineral, dan serat. Serta, diimbangi dengan sumber nutrisi protein, baik hewani dan protein nabati. Sumber protein hewani seperti, hati ayam, telur ayam kampung, daging ayam, dan daging sapi. Sedangkan sumber protein nabati seperti tempe, dan tahu.
Mahasiswa KKN turut memberikan edukasi kepada peserta tentang cara mengolah MPASI sesuai dengan jenjang usia anak, yaitu usia 6-8 bulan, usia 9-11 bulan, dan usia 12-23 bulan. Usia 6-8 bulan MPASI yang diberikan dalam bentuk bubur halus yang mudah dicerna. Usia 9-11 bulan MPASI berbentuk makanan dengan tekstur lebih padat seperti bubur nasi yang dicampur dengan sayur halus. Usia 12-23 bulan MPASI berupa makanan keluarga yang dimodifikasi agar sesuai dengan kemampuan makan anak, seperti nasi lembek dengan lauk dan sayuran cincang.
Setelah sosialisasi, peserta diberikan kesempatan untuk mencicipi hasil MPASI yang telah dibuat oleh tim KKN. Hasilnya, banyak peserta menyatakan bahwa resep MPASI yang diperkenalkan tidak hanya bergizi tetapi juga mudah dipraktikkan di rumah. Kepala Dusun Kabuan Bapak Riyadin menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. "Terimakasih banyak untuk mahasiswa KKN atas diadakannya kegiatan sosialisasi ini semoga bermanfaat bagi masyarakat. Harapannya, praktik ini terus berlanjut di rumah masing-masing" ungkap beliau.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan tingkat kesadaran masyarakat Dusun Kabuan mengenai pentingnya pencegahan stunting semakin meningkat. Selain itu, keterampilan yang diperoleh para peserta dapat diterapkan secara konsisten untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Program ini juga menjadi salah satu bentuk kontribusi mahasiswa KKN Universitas Tidar dalam mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting serta menunjukkan bahwa intervensi sederhana seperti edukasi gizi berbasis pangan lokal dapat menjadi solusi efektif dalam mencegah stunting. Sinergi antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat diharapkan terus terjalin untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas.