Mohon tunggu...
CERITA SANGKANMULYA
CERITA SANGKANMULYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tulisan Mahasiswa KKN Desa Sangkanmulya Kec. Cigandamekar Kab. Kuningan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rembug Stunting di Desa Sangkanmulya: Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting

21 Juli 2024   15:13 Diperbarui: 21 Juli 2024   17:11 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Sangkanmulya, (jumat, 19 juli 2024) - Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah stunting, Desa Sangkanmulya mengadakan rembug stunting yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari perangkat desa, kader kesehatan, hingga para orang tua. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi serta menemukan solusi bersama dalam menangani masalah stunting yang masih menjadi tantangan di desa ini.

Kepala Desa Sangkanmulya, Bapak H. Dindin Amparudin, dalam sambutannya menyatakan bahwa stunting adalah masalah serius yang harus diatasi secara bersama-sama. "Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada masa depan anak-anak kita. Oleh karena itu, kita perlu berkolaborasi dan mencari solusi terbaik untuk mencegah dan mengatasinya," ujarnya.

Dalam acara ini, para peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai stunting, termasuk penyebab, dampak, dan cara pencegahannya. Narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan memaparkan pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak, serta pentingnya sanitasi dan akses air bersih. Selain itu, disampaikan pula pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama masa pertumbuhan pada bayi.

Para kader kesehatan desa turut berperan aktif dalam rembug ini dengan memberikan testimoni dan berbagi pengalaman dalam menghadapi kasus stunting di lapangan. Mereka menekankan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin dan pemberian makanan bergizi.
Diskusi yang berlangsung interaktif menghasilkan beberapa rekomendasi penting, antara lain:

Meningkatkan edukasi bagi ibu hamil dan keluarga tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat, Mengoptimalkan fungsi posyandu sebagai pusat informasi dan layanan kesehatan bagi masyarakat, Memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pangan bergizi bagi seluruh warga desa, Meningkatkan akses sanitasi yang layak dan air bersih untuk mencegah penyakit yang berkontribusi terhadap stunting, Mengajak semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan pemuda, untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Bapak Drs. Dudung. B selaku sekretaris desa sangkanmulya menutup acara dengan harapan besar bahwa melalui upaya bersama, Desa Sangkanmulya dapat terbebas dari stunting dan anak-anak desa dapat tumbuh sehat dan cerdas. "Mari kita jaga masa depan anak-anak kita dengan memberikan mereka kesempatan untuk tumbuh dengan sehat," pungkasnya.

Rembug stunting ini merupakan langkah nyata Desa Sangkanmulya dalam menangani masalah kesehatan yang krusial ini. Dengan kolaborasi dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan stunting dapat dicegah dan anak-anak desa dapat meraih masa depan yang lebih cerah.

Penulis, KKN desa sangkanmulya 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun