Â
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan hasil panen kopi, Mahasiswa KKN UNEJ di Desa Rowosari menerapkan metode terbaru dalam pencegahan hama pada tanaman kopi. Pemasangan sarang semut, yellow bowl trap, dan antraktan menjadi strategi utama untuk menghadapi ancaman hama PBKO yang merusak tanaman kopi secara signifikan.
Pengerek Buah Kopi (PBKO) merupakan salah satu hama utama yang mengancam produksi kopi di Indonesia. Hama ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada buah kopi, dan bisa berdampak pada hasil panen dan kualitas buah kopi. Untuk mengatasi masalah ini, Mahasiswa KKN Unej di Desa Rowosari memberikan saran kepada petani kopi untuk mencoba pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti pemasangan sarang semut, yellow bowl trap, dan antraktan.
Pemasangan Sarang Semut: Apa Itu?
Metode pemasangan sarang semut dilakukan dengan menempatkan sarang semut yang berasal dari bambu dengan pakan gula merah pada area perkebunan kopi. Semut-semut ini secara alami diharapkan dapat memangsa berbagai jenis hama, termasuk PBKO. Dengan keberadaan sarang semut dilahan kopi, diharapkan populasi PBKO dapat ditekan secara signifikan.
Pemasangan Yellow Bowl Trap
Yellow bowl trap atau perangkap kuning menjadi salah satu cara untuk untuk menarik dan menangkap berbagai jenis hama. Perangkap ini dirancang dengan menggunakan mangkok berwarna kuning cerah yang sangat menarik bagi serangga, khususnya hama penggangu tanaman. Mangkok untuk perangkap serangga tersebut diisi menggunakan cairan detergen dan alkohol sehingga serangga akan terjebak dalam cairan tersebut. Keuntungan dari penggunaan perangkap ini dapat memudahkan dalam pemantauan dan pengendalian hama. Petani dapat dengan mudah memantau jumlah PBKO yang tertangkap dan melakukan tindakan lebih lanjut. Penggunaan metode ini juga membantu meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya pengendalian hama secara berkelanjutan.
Penggunaan Antraktan
Selain itu, antraktan juga dipasang di pohon-pohon kopi. Antraktan ini dirancang khusus untuk menarik hama tertentu. Penggunaan antraktan ini memungkinkan para petani untuk mengidentifikasi jenis hama yang paling banyak menyerang tanaman kopi dan mengatasi masalah dengan lebih tepat sasaran. Penggunaan antraktan merupakan metode ramah lingkungan dibanding dengan penggunaan pestisida kimia berlebih.
Dengan pengendalian hama yang lebih efektif, diharapkan hasil panen kopi akan meningkat dan kualitas produk kopi akan lebih terjaga. penerapan sarang semut, yellow bowl trap, dan antraktan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil panen kopi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang memiliki dampak negative terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, metode ini diharapkan dapat memberikan Solusi yang berkelanjutan bagi para petani di Desa Rowosari.
Penulis : Fajar Kurnia Laily dan Nurul Lathifa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H