Mohon tunggu...
KKN ROWOSARI
KKN ROWOSARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN PMM Universitas Jember Fakultas Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Perbanyakan Agen Pengendalian Hayati, Yellow Bowl Trap dan Antraktan serta Proyeksi Hasil Produksi Kopi Kelompok Tani Maju oleh Mahasiswa KKN PMM UNEJ

5 September 2024   09:11 Diperbarui: 5 September 2024   09:29 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian cairan detergen antraktan - kkn pmm unej

Pemberian cairan detergen yellow bowl trap - kkn pmm unej 
Pemberian cairan detergen yellow bowl trap - kkn pmm unej 

Pemberian cairan detergen antraktan - kkn pmm unej
Pemberian cairan detergen antraktan - kkn pmm unej

Desa Rowosari, Kelompok Tani Maju di Desa Rowosari, Kabupaten Jember, mendapatkan pendampingan dari mahasiswa KKN PMM Universitas Jember dalam upaya meningkatkan produksi kopi melalui berbagai inovasi pertanian. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah perbanyakan agen pengendalian hayati (APH) menggunakan media padat berupa beras jagung dan Trichoderma.
Perbanyakan agen pengendalian hayati dilakukan dengan memanfaatkan Trichoderma. Penggunaan beras jagung sebagai media padat dapat memberikan hasil yang baik dalam pertumbuhan dan perkembangan Trichoderma. Hal ini karena beras jagung mengandung nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme tersebut.

Selain upaya perbanyakan Trichoderma, mahasiswa KKN PMM UNEJ juga memperkenalkan metode baru dalam pengendalian hama melalui penggunaan Yellow Bowl Trap yang dipadukan dengan detergen dan atraktan. Yellow Bowl Trap adalah alat perangkap serangga berbentuk mangkuk kuning yang dilapisi cairan lengket untuk menarik serangga hama.

Penambahan detergen bertujuan meningkatkan efektivitas perangkap ini dengan membuat permukaan cairan lebih licin, sehingga serangga hama yang terjebak tidak bisa keluar lagi. Sementara itu, penggunaan atraktan alami berfungsi menarik lebih banyak serangga hama ke dalam perangkap, sehingga populasi hama di lahan pertanian kopi bisa lebih mudah dikendalikan.

Berdasarkan data produksi Kelompok Tani Maju di Desa Rowosari, terdapat peningkatan yang signifikan dalam hasil produksi kopi sejak tahun 2020 hingga tahun 2024. Pada tahun 2020, produksi kopi mencapai 2,5 ton dengan harga per kuintal Rp22.000 untuk jenis Arabika. Kemudian, produksi meningkat menjadi 3 ton 1 kuintal pada tahun 2021 dengan harga yang sama. Di tahun 2022, produksi kopi kembali naik menjadi 3,5 ton, sementara pada tahun 2023, produksi mencapai 4 ton dengan harga per kuintal yang naik menjadi Rp40.000.

Tahun 2024 menunjukkan peningkatan signifikan dengan total produksi mencapai 4 ton 8 kuintal, dan harga per kuintal kopi melonjak hingga Rp70.000. Peningkatan harga ini mencerminkan permintaan pasar yang tinggi serta kualitas kopi yang semakin baik akibat penerapan metode pertanian yang lebih berkelanjutan.

Dengan adanya pendampingan dan inovasi dari mahasiswa KKN PMM UNEJ, diharapkan kelompok Tani Maju di Desa Rowosari dapat terus meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi mereka, sehingga kesejahteraan para petani pun semakin terjamin.

Penulis :
Aiqe Seprinanda Mubarokah dan Ardhi Satrio Pamungkas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun