Mohon tunggu...
kknregulerunisa balecatur53
kknregulerunisa balecatur53 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pencegahan Sampah Organik dengan Maggot, Mengurangi Limbah, Meningkatkan Produktivitas Masyarakat di Dusun Sembung

18 September 2024   23:13 Diperbarui: 24 September 2024   10:56 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencampuran sampah organik dengan dedak ini bertujuan untuk digunakan sebagai media penetasan telur/bibit maggot, diberi air secukupnya pada campuran tersebut agar mendapatkan tekstur yang lembab.

  • Siapkan telur/bibit maggot yang dialasi tisu/jaring nyamuk kemudian tempatkan pada campuran sampah organik dengan dedak (pakan ternak) yang sudah disiapkan. Tisu digunakan sebagai alas agar bibit maggot tidak lembab ketika ditempatkan pada media penetasan.
  • Tutup wadah/ember media penetasan dengan menyisakan udara agar tidak terlalu panas untuk bibit maggot

Untuk kandang BSF harus memenuhi syarat sebagai berikut :

  • Ditempatkan pada suhu ruang dengan idela suhu 36 derajat
  • Tidak terkena hujan
  • Tidak terpapar langsung oleh sinar matahari

Proses Pemanenan Maggot

Proses pemanenan maggot dilakukan minimal setelah berumur 2 minggu. Pada umur 2 minggu telur/bibit lalat Black Soldier Fly (BSF) memasuki fase larva. Daur hidup maggot sebelum menjadi lalat kembali yakni 37 hari. Setelah maggot mencapai usia 26 hari, maggot sudah dapat dipanen dan diberikan pada hewan ternak sebagai campuran pakan.

Siklus hidup Maggot BSF adalah siklus metamorphosis sempurna melalui 5 fase, yaitu fase dewasa (imago), fase telur, fase larva, fase prapupa, dan fase pupa. Proses pemberian makan pada maggot yang mencapai larva adalah dengan menggunakan sisa makanan atau sampah organik yang telah dicincang terlebih dahulu. Suhu udara dalam media penetasan pun harus diperhatikan agar larva maggot BSF tidak mati.

Media penetasan maggot atau limbah yang dihasilkan dari maggot berupa zat yang tidak bisa diurai maggot yang terkandung dalam sampah organik karena kadar serat tinggi ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan pupuk organik. Biomassa dari produk sisa yang dihasilkan oleh maggot masih dapat dimanfaatkan sebagai penunjang dalam kegiatan pertanian yang dapat digunakan sebagai pupuk organik yang dikenal dengan istilah Kasgot (Bekas Maggot). Dalam ruang lingkup lingkungan berkelanjutan, produk kasgot dapat dioptimalisasi sebagai pupuk organik. Dengan adanya budidaya maggot diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan peluang guna memanfaatkan organisme kecil ini menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi kehidupan.

Kota Yogyakarta dan sekitarnya sangat bergantung pada TPA Piyungan sebagai tempat akhir pembuangan sampah. Ketika TPA tersebut ditutup sementara atau mengalami masalah operasional, sampah seringkali menumpuk di berbagai tempat yang menimbulkan keresahan masyarakat. Pemerinta kota Yogyakarta harus segera mengangkut sebagian besar dari perkiraan 5.000 ton sampah yang masih menumpuk di berbagai depo dan TPS ke TPA Piyungan. Sebab bila dibiarkan maka akan mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dikarenakan fasilitas pengolahan sampah di kota yang belum maksimal, selama ini sampah-sampah di Kota Yogyakarta hanya ditahan di depo-depo dan kondisi darurat sampah ini harus segera diselesaikan. Salah satu alternatifnya adalah dengan memanfaatkan magot seperti yang telah dilakukan pada kegiatan KKN UNISA Yogyakarta oleh Tim 53 di Dusun Sembung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun