Mohon tunggu...
KKN Reguler Kelompok72
KKN Reguler Kelompok72 Mohon Tunggu... Animator - KKN Reguler Kelompok72

KKN Reguler Kelompok72

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN RDR Menyelenggarakan Webinar Kewalisongoan

18 November 2021   14:02 Diperbarui: 18 November 2021   14:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo kelompok 72 menggelar acara webinar kewalisongoan dengan tema "Sejarah, Konsep dan Tantangan Penyebaran Islam oleh Walisongo di Nusantara" sebagai salah satu program kerjanya. Acara ini dilaksanakan pada Selasa (9/11) dengan menghadirkan Dato. H. M. Natsir. S. Sos., M. Si, peneliti pamong budaya ahli muda balai pelestarian nilai budaya Kalbar sebagai narasumber serta DPL kelompok 72 KKN RDR 77 UIN Walisongo, Riska Wijayanti, S. H, M. H sebagai sambutannya. Webinar kali ini dipandu oleh Nabila Choiron Nisa, anggota KKN RDR 77 Kelompok 72.

Dalam penyampaiannya, M. Natsir menyampaikan materi mengenai sejarah, konsep dan tantangan penyebaran Islam oleh Walisongo khususnya di Kalimantan. Beliau juga menjelaskan bahwa kedatangan Walisongo di Kalimantan pada awalnya di daerah Kalimantan Selatan atau lebih tepatnya di Pelabuhan Muara Bahan, Banjarmasin.

M. Natsir juga menuturkan bahwa strategi Walisongo dalam menyebarkan Islam di Kalimantan melalui 2 pendekatan, yaitu pendekatan politis dan pendekatan budaya. "Kalau kita lihat dari perjalanan pengembangan yang ditinggalkan ini melalui dua konsep yang dikembangkan oleh para penyebar dari Walisongo itu yaitu masuk struktur pemerintahan di kerajaan maupun dari seni konteks budaya dari pada seni", ujarnya.

Selain itu, beliau menjelaskan bahwa ajaran-ajaran yang dikembangkan oleh walisongo di Kalimantan berasal dari Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Gunung Jati. "Kalau dari ajaran-ajaran yang dikembangkan oleh walisongo itu tepatnya saya hanya dapat mencatat disini ada tiga wali dari Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Gunung Jati". ungkapnya.

Agus Setya, koordinator kelompok 72 mengungkapkan bahwa acara ini mendapat antusias yang tinggi dari peserta webinar. Hal ini dikarenakan materi yang disampaikan oleh narasumber menurutnya jarang dibahas. "Pembahasannya cukup menarik, karena yang sering kita dengar itu bagaimana pengaruh para Walisongo dalam penyebarab Islam di Jawa. Namun kali ini, kita dapat tambahan wawasan baru mengenai kontribusi Walisongo dalam penyebaran Islam di luar Jawa lebih tepatnya di daerah Kalimantan", tutur Agus.

Agus setya juga berharap agar kedepannya akan semakin banyak acara yang mebahas peran para penyebar Islam di Nusantara dan tidak hanya terpaku pada Walisongo saja akan tetapi ikut juga membahas para penyebar Islam lainnya yang tersebar di seluruh Nusantara, bertujuan untuk menghargai sejarah dan para pelakunya, dan dengan harapan dapat membangun nilai religius dan nasionalisme serta kepemilikan bersama kita saat ini dan dimasa depan. Untuk menutup rangkaian acara  webinar, dilaksanakan acara foto Bersama antara narasumber dan peserta webinar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun