FKK atau Forum Kesehatan Kelurahan merupakan wadah partisipasi bagi masyarakat dalam mengembangkan pembangunan kesehatan di tingkat kelurahan atau desa untuk merencanakan, menetapkan, koordinasi, dan penggerak kegiatan serta monitoring evaluasi pembangunan kesehatan di desa/kelurahan. Untuk itu, di setiap kelurahan pasti terdapat Forum Kesehatan Kelurahan (FKK), salah satunya yang terdapat di Kelurahan Gunungpati. Anggota FKK ini sendiri terdiri dari kader-kader PKK di setiap RW.
Sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap kesehatan dan lingkungan, Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Gunungpati RW 09 berkerjasama dengan mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 112 UIN Walisongo Semarang dalam program Pemeriksaan Jentik Nyamuk (PJN).
Keberadaan jentik nyamuk di dalam rumah seringkali menjadi salah satu faktor penyebab munculnya berbagai penyakit terutama demam berdarah. Nyamuk biasanya suka hidup di genangan air bahkan memilih air bersih.
Oleh karena itu, tindakan pencegahan harus diambil untuk mengurangi jumlah persebaran nyamuk di rumah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan Pemeriksaan Jentik Nyamuk (PJN) di setiap rumah.
Program Pemeriksaan Jentik Nyamuk (PJN) di Kelurahan Gunungpati ini merupakan kegiatan rutin bulanan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) dalam upaya pencegahan penyakit demam berdarah yang dilaksanakan setiap sebulan sekali pada minggu kedua di hari Jum'at.
Pemeriksaan jentik dilakukan di RT 1 sampai RT 6. Rumah yang diperiksa yaitu 144 rumah. Terdapat 4 rumah yang ada jentik nyamuk yaitu pada bagian luar rumah (di kolam, pot bunga, dan di tong) maupun di dalam rumah (di gentong).
Tanggapan Ibu Sudarwati selaku pengurus FKK terkait pelaksanaan PJN di RW 09 bersama mahasiswa KKN:
"Baik, ada yang bantu dari KKN. Ya.. terima kasih kalau ada yang bantu agak ringan mba, kalau hanya kadernya sendiri ngga bisa cepat, biasanya sampai siang."
"Tapi kalau di RW 09 bagus mba, bersih, banyak yang bersih. Karena sekarang ngga pakai bak besar mba, pakainya ember-ember."
"kalau yang ada jentik itu malah di luar rumah, kalau yang ada di dalam rumah alhamdulilah udah ngga ada itu, kan pakainya ember semua mba, banyak yang digempur bak-bak nya diganti pakai ember" imbuh Ibu Dar.
Apakah ada kendala dalam laporan pemeriksaan jentik di setiap RW nya? "tidak ada kendala mba kalau sekarang, kalau dulu itu sering, karena dulu itu kan kurang wawasan mba, banyak yang terkena DB (Demam Berdarah). Kalau sekarang bersih lingkungan itu warga dah otomatis mba, warga itu sudah pinter sudah menyadari makanya bak-bak itu digempur diganti ember jadi mengurangi angka penyakit DB (Demam Berdarah) mba"
Dahulu pemeriksaan jentik masih jarang dilakukan, masih beberapa bulan sekali, karena itu ternyata banyak rumah warga yang terdapat jentik, jadi itu menimbulkan penyakit demam berdasar.
Untuk RW 09 untuk angka demam berdarah masih tergolong kecil dan aman. Semenjak ada pemeriksaan rutin tiap minggu dan bulan di RW 09, warga sudah mulai sadar akan kebersihan di lingkungan sekitar. Banyak bak mandi diganti dengan ember untuk mudah di kuras sehingga lebih bersih dan jarang ada jentik nyamuk. Jadi angka yang terkena demam berdarah semakin makin menurun karna adanya pemeriksaan jentik ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H