Mohon tunggu...
KKN RDR77_27
KKN RDR77_27 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun KKN RDR 77 - Kelompok 27

Akun KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang - Kelompok 27

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

UMKM Olahan Keripik Berbahan Dasar Pelepah Pisang di Tengah Pandemi

17 November 2021   11:06 Diperbarui: 17 November 2021   12:13 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanaman Pisang adalah tanaman yang memilik banyak  manfaat dan mudah dijumpai di negara Indonesia. Setiap bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan, seperti buahnya bisa dijadikan menjadi berbagai olahan makanan , daunya bisa digunakan untuk bungkus makanan  sedangkan pelepahnya belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat desa padahal pelepah pisang memiliki banyak manfaat salah satunya yaitu bisa diolah  menjadi olahan keripik pelepah pisang serta menjadi lapangan bisnis kuliner baru.

Keripik merupakan produk olahan makanan yang digemari masyarakat banyak. Aneka macam keripik juga dijadikan komoditas oleh-oleh khas dari berbagai daerah. Pengolahan pelepah pisang menjadi keripik sangat mudah prosesnya dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang sederhana dan dapat dikerjakan oleh ibu rumah tangga.

Bahan baku dari keripik ini tentunya adalah pelepah  pisang. Pelepah pisang yang digunakan bukan sembarang limbah pelepah pisang, karena untuk menciptakan cita rasa terbaik dari keripik pelepah pisang harus menggunakan pohon pisang sejenis pisang raja, pisang kapok dan pisang kluthuk. Pisang sejenis ini memang mempunyai rasa dan bentuk yang khas untuk diolah menjadi kuliner yang lezat.

Desa Tamangede merupakan salah satu  desa di Kecamatan Gemuh yang memiliki salah  satu UMKM keripik pelepah pisang. Salah satu pemilik UMKM keripik pelepah pisang yaitu Ibu wiwit, beliau menyatakan bahwa menjual  keripik pelepah pisang  selama ini sangat membantu perekonomian keluarganya apalagi dimasa pandemi covid-19 sekarang ini, dan pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Awalnya Ibu Wiwit memulai usaha keripik pelepah pisang karena beliau iseng ingin mecoba membuat olahan keripik pelepah pisang tersebut  Kemudian Ibu Wiwit mencoba membuat pelepah pisang menjadi keripik dan  dibumbui dengan berbagai macam rasa seperti balado,original dan juga jagung manis. Setelah itu Ibu Wiwit membagikan hasil buatan keripik singkongnya kepada tetangganya disekitar rumahnya. Ternyata tetangga Ibu Wiwit menyukai keripik pelepah buatan Ibu Wiwit sehingga meminta Ibu Wiwit untuk menjualnya. Dari situlah awal mula Ibu Wiwit memproduksi keripik pelepah pisang .

Keripik pelepah pisang Ibu Wiwit dijual dengan harga Rp.3.000 untuk kemasan kecil Rp.10.000 untuk kemasan yang lebih besar. Meskipun saat ini sudah banyak penjual keripik pelepah pisang  lainnya, namun pelanggan setia keripik Ibu Wiwit tetap diminati. Namun pada masa pandemi covid-19 saat ini penjualan keripik tersebut juga terdampak, sehingga omset penjualanpun menurun. Oleh karena itu Ibu Wiwit mencoba menjual keripik pelepah pisang miliknya melalui media online yaitu dengan membuat promosi-promosi di akun media sosialnya dan Alhamdulillah sekarang Ibu Wiwit sudah mempunyai banyak reseller juga.

Ditulis oleh : Miksalina Udzma (Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun