Mohon tunggu...
ramadhan azzahdewa devangga
ramadhan azzahdewa devangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pelatihan Manajemen Keuangan dalam Pemberdayaan UMKM: Studi Kasus Beras Bramu di Desa Centong

20 Juli 2024   00:26 Diperbarui: 20 Juli 2024   00:32 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Yuli Meliana, Hans. Ramadhan Azzahdewa Devangga

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat penting bagi perekonomian Indonesia, namun masih banyak yang mengalami kesulitan dalam hal manajemen keuangan. Tulisan ini mengkaji dampak pelatihan penyusunan laporan keuangan menggunakan software Accurate Lite pada UMKM Beras Bramu di Desa Centong, yang menyoroti pentingnya adopsi teknologi dan pembelajaran berkelanjutan dalam pengembangan UMKM.

UMKM Beras Bramu, seperti banyak UMKM lainnya, mengandalkan metode pencatatan keuangan manual, menghasilkan laporan yang kurang informatif yang menghambat evaluasi dan perencanaan bisnis. Hal ini mencerminkan masalah yang lebih luas di kalangan UMKM Indonesia: ketidakmampuan untuk menyiapkan laporan keuangan yang akurat dan terstandardisasi, yang berdampak pada akses mereka ke pembiayaan dan kemampuan pengambilan keputusan.

Menyadari tantangan ini, para peneliti melakukan studi penelitian tindakan untuk menganalisis dampak pelatihan penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan perangkat lunak Accurate Lite. Pelatihan intensif selama tiga hari ini mencakup konsep dasar akuntansi, penggunaan software Accurate Lite, dan praktik langsung dalam menyusun laporan keuangan.

Pelatihan ini menekankan pada pemahaman prinsip-prinsip dasar akuntansi, pemisahan keuangan pribadi dan bisnis, serta pencatatan berdasarkan bukti transaksi yang valid. Para peserta kemudian diperkenalkan dengan Accurate Lite, yang dipilih karena kesesuaiannya dengan kebutuhan UMKM. Fitur-fitur utama seperti pencatatan transaksi, manajemen inventaris, dan pembuatan laporan keuangan didemonstrasikan dan dipraktikkan.

Accurate Lite menawarkan beberapa manfaat bagi UMKM Beras Bramu, termasuk pemisahan yang lebih jelas antara keuangan pribadi dan bisnis, pelacakan penjualan dan inventaris yang akurat, dan penghitungan biaya produksi yang tepat. Peningkatan ini memungkinkan manajemen arus kas yang lebih baik, penilaian profitabilitas, dan penetapan harga yang kompetitif.

Untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan, para peneliti menggunakan berbagai metode pengumpulan data, termasuk observasi langsung, wawancara semi-terstruktur, dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Namun, penelitian ini juga menyoroti bahwa keberhasilan implementasi sangat bergantung pada komitmen pengguna. Pembelajaran yang berkelanjutan dan penggunaan perangkat lunak yang konsisten sangat penting untuk mewujudkan manfaat penuh dari pelatihan ini.

Implikasi dari penelitian ini sangat luas. Penelitian ini menunjukkan pentingnya pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan bagi UMKM dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, yang dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik dan peningkatan profitabilitas. Penelitian ini juga menyoroti potensi teknologi informasi dalam membantu UMKM mengatasi keterbatasan dan menjembatani kesenjangan antara praktik akuntansi sederhana dan standar pelaporan keuangan yang disyaratkan.

Selain itu, meningkatkan kualitas laporan keuangan dapat berdampak positif pada akses UMKM ke pembiayaan, memposisikan mereka lebih baik dalam negosiasi kredit dengan lembaga keuangan, dan membuka peluang untuk mendapatkan pinjaman.

Meskipun difokuskan pada UMKM Beras Bramu, model penelitian ini dapat diterapkan pada UMKM di berbagai sektor dan wilayah di Indonesia. Dengan meningkatkan literasi keuangan dan kemampuan manajemen, sektor UMKM dapat berkembang lebih jauh dan berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian nasional.

Namun, keberhasilan inisiatif tersebut membutuhkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta harus berkolaborasi untuk menyediakan pelatihan, pendampingan, dan infrastruktur yang diperlukan. Yang tidak kalah penting adalah kesadaran dan komitmen pemilik UMKM untuk terus belajar dan mengadopsi praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan keuangan.

Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa melalui pelatihan yang tepat sasaran dan adopsi teknologi, UMKM seperti Beras Bramu dapat mengatasi tantangan manajemen keuangan, meningkatkan daya saing, dan memainkan peran yang lebih besar lagi dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Inisiatif-inisiatif seperti ini merupakan katalisator penting dalam mentransformasi UMKM menuju era ekonomi digital yang semakin kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun