Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan program membangun desa yang merupakan Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) di Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memiliki tujuan melatih softskill kemitraan dan kolaborasi lintas disiplin serta jiwa kepemimpinan mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan.
Pada Tahun 2023 kali ini, Universitas Negeri Malang mengirimkan enam mahasiswa untuk melaksanakan program MBKM -- Membangun Desa di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Kegiatan ini dinahkodai oleh seorang Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Abdul Rahman Prasetyo, S.Pd, M.Pd.
Setelah melakukan wawancara dengan beberapa warga didapatkan informasi bahwa di Desa Purworejo masih banyak orang yang buta aksara Al-Quran. Hal itu dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap pentingnya membaca Al-Quran, sehingga jumlah orang yang dapat mengaji dapat dihitng dengan jari. Hal tersebut menyebabkan kurangnya gutu atau ustadz yang dapat mengajar mengaji di Desa Purworejo. Selain itu, di Desa Purworejo juga tidak terdapat TPQ yang mana digunakan tempat mengaji bagi warga dan anak-anak.
Melihat hal itu, kami dari KKN-Tematik Universitas Negeri Malang berinisiatif untuk ikut mengajar mengaji di musholla Al-Kautsar. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan dari kami merupakan lulusan pondok pesantren sehingga kami dapat saling menshare ilmu dari pondok pesantren untuk langsung dipraktikkan di kehidupan sehari-hari. Terdapat enam mahasiswa yang bertugas yaitu Riky Irawan (S1 Matematika), Deviana Tiara Putri (S1 Matematika), Shenny Ratna Amalia (S1 Matematika), Ahmad Sya'ya (S1 Matematika), Rifqi Firdaus Alfarizi (S1 Psikologi), dan Anisa Maghfiroh Izani Tsalis (S1 Pendidikan Seni Rupa).
Mengajar mengaji dilakukan mulai dari awal KKN hingga pemulangan. Kegiatan mengaji ini dilakukan setiap hari dan libur pada hari hari Jumat. Akan tetapi, kami juga terhalang oleh adanya Bulan Ramadhan dimana seluruh kegiatan mengaji di musholla-musholla diberhentikan.
"Kami bermaksud mempraktikkan ilmu agama yang telah kami perloleh, tidak ada  hal-hal lain yang kami harapkan. Semoga dengan adanya tim KKN ini dapat mengurangi jumlah buta aksara di Desa Purworejo ini dan dapat menjadi amal jariyah buat kami" Kata Deviana Tiara Putri, ketua pelaksana yang bertanggungjawab atas kegiatan di Musholla Al-Kautsar.
Para warga dan anak-anak sangat antusias ketika mengetahui yang mengajar mengaji adalah teman-teman dari KKN. Hal tersebut dikarenakan metode mengajar yang dilakukan oleh tim KKN sangat berbeda dari ustad/ustadzah yang bisa mengajar mengaji. Ketika mengajar tim KKN lebih mengutamakan ketepatan huruf, makhorijul huruf, sifatul huruf, dan tajwid. Selain mengajar, setelah kegiatan mengaji sudah selesai tim KKN juga saling share cerita pengalaman ke anak-anak, bermain dengan anak-anak, bahkan kami menceritakan kisah nabi-nabi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan anak-anak tidak jenuh ketika belajar Al-Quran dan mendekatkan diri kepada anak-anak.
Bapak Eko Purwanto selaku ustad pengajar di Musholla Al-Kautsar menyampaikan banyak terima kasih kepada tim KKN -- T UM yang telah memberikan ilmu terkait pembelajaran baca ,pemahaman mengenai Al-Quran, dam bagaimana cara membaca Al-Quran dengan benar sesuai ilmu tajwid yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H