JEMBERÂ - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan program Intervensi Gizi Sensitif, yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan balita melalui peran aktif ibu dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program ini diharapkan menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan anak di Indonesia.
Menurut data WHO (2015), stunting adalah masalah pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis serta infeksi yang berulang, ditandai dengan tinggi atau panjang badan anak yang berada di bawah standar. Di Desa Karang Kedawung, prevalensi anak yang terdeteksi stunting menunjukkan peningkatan. Pada Juli, terdapat 40 anak yang mengalami stunting, meningkat dari 22 anak pada bulan sebelumnya.
Melihat kondisi tersebut, pada Selasa (20/08/2024), mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 070 mengadakan sosialisasi gizi di Aula Balai Desa Karang Kedawung. Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga, khususnya para ibu dan remaja, mengenai pentingnya gizi dan perilaku hidup bersih untuk menurunkan angka stunting. Sosialisasi ini dihadiri oleh bidan setempat, Bu Nana Paramadina dan Bu Debrina Prajna Paramita, serta sekitar 40 peserta yang terdiri dari ibu hamil dan ibu dengan balita.
Program Intervensi Gizi Sensitif mencakup berbagai kegiatan, antara lain: Â
1. Penyuluhan tentang gizi seimbang bagi balita Â
2. Pelatihan PHBS untuk para ibu Â
3. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkala Â
4. Pemberian suplemen gizi bagi ibu hamil dan balita Â
5. Penyediaan akses air bersih dan sanitasi yang layak Â
Kelompok KKN Kolaboratif Posko 070 berfokus pada tiga aspek utama, yaitu penyuluhan gizi seimbang, pemberian suplemen melalui pelatihan pembuatan MP-ASI seperti nugget singkong ayam, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkala melalui posyandu mingguan.
Â
Dengan adanya program ini, diharapkan prevalensi stunting di Desa Karang Kedawung dapat menurun secara signifikan, dan para ibu semakin sadar akan pentingnya gizi seimbang serta pola hidup bersih dan sehat bagi keluarga mereka. Selain itu, diharapkan masyarakat setempat dapat terus menjaga kebiasaan baik yang telah diajarkan dalam sosialisasi ini, sehingga kesehatan balita di desa ini dapat terus meningkat. Program ini juga diharapkan bisa menjadi model untuk diterapkan di desa-desa lain yang memiliki permasalahan serupa.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Intervensi Gizi Sensitif, masyarakat dapat menghubungi Puskesmas terdekat atau mengunjungi situs resmi Kementerian Kesehatan RI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H