Mohon tunggu...
Kknposko115
Kknposko115 Mohon Tunggu... Lainnya - Belum bekerja

Kami dari kelompok KKN-K 115 Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember ingin membagikan cerita dan pengalaman kami selama menjalani program KKN-Kolaboratif di Sidomulyo, Semboro, Jember. Melalui kerja sama dengan masyarakat, dan pemerintah setempat, serta pendekatan partisipatif dengan harapan dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi komunitas Desa Sidomulyo.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Program KKN-Kolaboratif Posko 115: Meningkatkan Produktivitas Pertanian Jeruk di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro

31 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 31 Juli 2024   07:31 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jember, 31 Juli 2024 – Program KKN-Kolaboratif Jember mengarah pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang melibatkan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah setempat untuk mengatasi masalah sosial atau pembangunan di wilayah tersebut. Biasanya, KKN-Kolaboratif dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif, di mana mahasiswa tidak hanya menjadi agen perubahan tetapi juga bekerja bersama masyarakat dalam proses pengembangan solusi yang berkelanjutan. 

KKN-Kolaboratif ini diikuti dari semua kampus yang ada di Jember, seperti pada KKN-Kolaboratif Kelompok 115 yang beranggotakan dari Universitas Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Universitas Al-Falah As-Sunniyah, Universitas Dr. Soebandi dengan total 15 mahasiswa dalam 1 kelompok. KKN-Kolaborasi ini merujuk pada tema ”Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Jember” dengan program kerja yang mengarah pada ketahanan pangan dan stunting.

Kelompok 115 ditempatkan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember di bawah bimbingan Ibu Muhlisatul Mahmudah, S.Pd., M.Si. Pada Jumat, 19 Juli 2024 kami memulai survei ke desa Sidomulyo untuk mengetahui gambaran desa Sidomulyo, seperti potensi desa,  UMKM, dan isu tentang kesehatan. 

Mahasiswa diterjunkan dari Pemerintah Kabupaten Jember pada Senin, 22 Juli 2024 yang dilanjutkan dengan penerimaan mahasiswa di Balai Desa Sidomulyo, kami pun mengadakan rapat bersama DPL yang membahas tentang program kerja yang akan kami jalankan di Desa Sidomulyo dan dilanjutkan dengan pembuatan BMC program kerja. 

Sumber: Miftahul Jennah
Sumber: Miftahul Jennah

Pada hari Minggu, 28 Juli 2024, di sela-sela menunggu kegiatan, kami merencanakan pembuatan pupuk kandang yang berbahan dasar kambing dikarenakan pemilik posko yang kami tempati ini memiliki hewan peliharaan kambing dan memiliki kebun yang ditanami berbagai tanaman, seperti jeruk, jagung, dan mentimun sehingga pupuk yang kita buat ini nantinya juga dapat digunakan untuk memupuk kebun dari pemilik posko kami.

Desa Sidomulyo ini terkenal dari sektor pertaniannya, yaitu pertanian jeruk, dimana mayoritas masyarakatnya yang bergelut dalam budidaya jeruk, desa ini telah menunjukkan potensi besar dalam sektor agrikultur, khususnya buah jeruk. Pertanian jeruk di Desa Sidomulyo bukanlah sebuah hal yang baru. 

Sejak beberapa dekade terakhir, penduduk desa ini telah menjadikan jeruk sebagai komoditas utama mereka. Kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan Sidomulyo sebagai tempat yang ideal untuk budidaya berbagai jenis jeruk, seperti jeruk manis, jeruk keprok, dan jeruk nipis.

 

Sumber: Sindy Aulia Safitri
Sumber: Sindy Aulia Safitri

Seiring dengan berkembangnya teknologi di bidang pertanian, para petani di Sidomulyo semakin berinovasi dalam metode tanam dan perawatan tanaman jeruk. Penggunaan pupuk organik, sistem irigasi yang efisien, serta pemantauan hama dan penyakit secara berkala telah meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Tidak hanya itu, pelatihan dan penyuluhan dari dinas pertanian setempat juga turut membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.

Pertanian jeruk juga dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi warga Sidomulyo. Dengan hasil panen yang melimpah, pendapatan masyarakat meningkat, sehingga kesejahteraan mereka pun turut terangkat. ”Jeruk sebagai komoditas utama desa ini telah meberikan dampak yang signifikan bagi warga, terutama mengangkat derajat ekonomi.” tutur Bapak Sulistiyono selaku sekretaris Desa Sidomulyo.

 

Sumber: Dewa Farizal Tanjung
Sumber: Dewa Farizal Tanjung

”Banyak dari petani yang mampu menyekolahkan anak-anak mereka hingga ke jenjang yang lebih tinggi berkat hasil dari budidaya jeruk ini”, imbuh beliau yang akrab disapa Pak Lis ini. Selain itu, aktivitas ekonomi di desa ini juga berkembang seperti adanya usaha pengolahan jeruk menjadi produk olahan seperti jus, selai, dan manisan.  

 

Keberhasilan budidaya jeruk di Desa Sidomulyo juga membuka peluang untuk mengembangkan wisata agro. Wisatawan dapat diajak untuk berkeliling kebun jeruk, belajar tentang proses budidaya, hingga menikmati segarnya jeruk yang dipetik langsung dari pohonnya. Ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat, tetapi juga memperkenalkan potensi desa kepada khalayak yang lebih luas. 

Meskipun demikian, para petani jeruk di Sidomulyo juga menghadapi berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga jeruk di pasaran, serangan hama, dan perubahan iklim. Namun, dengan semangat gotong royong dan dukungan dari pemerintah, mereka optimis dapat terus mengembangkan pertanian jeruk yang berkelanjutan.

 

Desa Sidomulyo di Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan inovasi, pertanian jeruk dapat menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan. Semoga keberhasilan ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi agrikultur mereka masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun