KOLABORASI MAHASISWA KKN UNIVERSITAS 'AISYIYAH YOGYAKARTA DAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM SOSIALISASI BUDIDAYA PEMANFAATAN MAGGOT DI PADUKUHAN PENGKOL, SRIHARJO,IMOGIRI, BANTUL
Â
Â
 Pengelolaan limbah organik merupakan masalah yang kian mendesak di Desa Pengkol. Banyak rumah tangga dan usaha kecil di daerah ini belum memiliki cara yang efektif untuk mengolah limbah organik. Akibatnya, limbah tersebut sering dibuang sembarangan, menyebabkan pencemaran lingkungan dan meningkatkan risiko penyakit. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk memberikan solusi inovatif dengan memanfaatkan maggot sebagai agen pengurai limbah.Â
Melalui pelatihan dan penyuluhan, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat maggot, yang tidak hanya dapat mengurangi limbah tetapi juga berpotensi menjadi sumber pakan ternak yang bernutrisi tinggi. Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat mampu mengelola limbah secara mandiri dan berkelanjutan.
Â
Program serupa telah berhasil dilaksanakan di berbagai daerah dengan hasil yang menggembirakan. Misalnya, di Desa Nyalindung tim KKN berhasil mengurangi volume limbah organik. Penelitian menunjukkan bahwa maggot dapat mengurai limbah dalam waktu singkat dan menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat. Selain itu, di beberapa studi, maggot terbukti sebagai pakan ternak yang bernutrisi, meningkatkan pertumbuhan hewan ternak.Â
Referensi dari program-program ini menjadi landasan bagi pelaksanaan di Desa Nyalindung dan menunjukkan potensi besar maggot sebagai solusi untuk masalah limbah. Masyarakat akan melakukan pelatihan bagaimana cara pengelolahan sampah organik untuk budidaya maggot agar dapat dimanfaatkan oleh para peternak ayam sebagai pakan berprotein tinggi.
Â
Berdasarkan permasalahan tersebut maka tim pengabdian Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), Ibu Anggi Rizky Windra Putri, S,Kom., M.Kom (DPL KKN), Maulidia Tika Safitri (Mahasiswi), Rima Laila Mardiah (Mahasiswi), Azahra Andini Putri (Mahasiswi), Anggita Shifa Nurhikmah (Mahasiswi), Demida (Mahasiswi), Nusaibah (Mahasiswi), Rizky Syaifurrahman (Mahasiswa), dan Rendi Julio Fernanda (Mahasiswa) melaksanakan sosialisasi budidaya maggot pada tanggal 21 Agustus 2024 mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengembangan hingga pemeliharaan agar mendapat hasil yang berkualitas.
Â
Sosialisasi budidaya maggot di Desa Pengkol merupakan langkah nyata dalam mengurangi dampak negatif limbah organik terhadap lingkungan. Selain itu, program ini juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan maggot sebagai sumber pendapatan tambahan. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk menerapkan teknologi serupa dalam pengelolaan limbah organik.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H