Perayaan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia selalu menjadi momen yang dinantikan, tak terkecuali di Desa Pengarang, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso. Perayaan HUT RI pada umumnya diisi dengan perlombaan bagi anak-anak hingga orang dewasa. Ingin tahu keseruan perayaan HUT RI di Desa Pengarang? Simak 4 fakta menarik perayaan HUT RI di Desa Pengarang di bawah ini!
1. Kepanitiaan diisi oleh peserta KKN UMD 278
Â
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan HUT RI ke-77 tahun 2022 di Desa Pengarang digerakan oleh mahasiswa peserta KKN UMD 278. Arif Wahyudi dari jurusan Ilmu Komputer 2019 ditetapkan sebagai Ketua Panitia HUT RI ke-77 tingkat Desa Pengarang dan segera setelah itu dibentuklah formasi kepanitiaan menyertakan keseluruhan mahasiswa KKN UMD 278. Keikutsertaan mahasiswa peserta KKN UMD 278 bimbingan Dr. Esti Utarti, S.P. M.Si. pada kepanitiaan HUT RI ke-77 di Desa Pengarang ialah jembatan bagi pendekatan kepada masyarakat. Selain itu, program kerja kewirausahaan sesuai tematik KKN dapat diselipkan menjadi salah satu agenda dalam perayaan.
2. Durasi Perayaan
Semarak perayaan HUT RI di Desa Pengarang dilaksanakan selama 12 hari yang dimulai sejak tanggal 8 Agustus 2022 hingga 20 Agustus 2022. Perayaan ini terbilang cukup panjang jika dibandingkan dengan desa-desa lain yang hanya melaksanakan perayaan 17an  selama 2-3 hari. Perayaan HUT RI ke-77 di Desa Pengarang diisi dengan berbagai kegiatan mulai dari perlombaan, karnaval, santunan anak yatim, dan selametan desa. Adapun perlombaan yang diselenggarakan yaitu lomba makan kerupuk, lomba balap kelereng, lomba pukul air, lomba memasukkan pensil ke dalam botol, lomba sepak bola dangdut, domino, dan masih banyak lagi. Serangkaian perlombaan ditutup dengan acara selamatan desa yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2022.
3. Antusiasme Masyarakat Luar Biasa                                                                                   Â
      Perayaan HUT RI ke 77 disambut dengan antusiasme yang luar biasa oleh masyarakat Desa Pengarang. Hal ini dapat dilihat dari semangat masyarakat untuk mengikuti perlombaan baik perlombaan anak-anak maupun dewasa. Selain itu, antusiasme masyarakat juga dapat dilihat dari semangat masyarakat dalam mempersiapkan kegiatan-kegiatan seperti pada pawai obor, karnaval, dan selamatan desa.
4. Budaya Sound System!
Masyarakat Desa Pengarang memiliki ketertarikan lebih terhadap sound system, hampir setiap rumah di Desa Pengarang memiliki sound system pribadi. Tak seperti kebanyakan daerah yang melakukan adu merpati atau adu panco untuk memeriahkan HUT RI, warga Desa Pengarang memiliki tradisi unik yaitu adu sound system. Kemeriahan pada saat pawai atau karnaval dapat dirasakan apabila kelompok tersebut membawa sound besar menggunakan mobil pick up atau truk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H